REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengingatkan petugas haji untuk memberikan atensi tinggi kepada jamaah haji lanjut usia (lansia). Juga jamaah dengan risiko tinggi, agar dapat melaksanakan ibadah haji dengan lancar.
"Para petugas haji harus cepat dan tanggap dalam memberikan layanan, sebab jamaah haji asal Kota Mataram tahun 2023 mayoritas lansia," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram dr Usman Hadi di Mataram, Senin (22/5/2023).
Berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan calon haji asal Kota Mataram musim haji 2023, tercatat 254 di antara 655 kuota haji daerah itu jamaah lansia dengan umur 60 tahun ke atas, sedangkan 90 orang berusia 70 tahun ke atas.
"Rata-rata mereka memiliki hipertensi dengan risiko sedang dan tinggi sehingga diperlukan pengawasan dan pemantauan maksimal terhadap para jamaah lansia," katanya.
Usman mengatakan satu di antara 655 calon haji tersebut tidak lolos pemeriksaan kesehatan sehingga tidak memungkinkan diberangkatkan ke Tanah Suci untuk ibadah haji tahun ini.
"Satu calon haji direkomendasikan oleh dokter spesialis tidak bisa berangkat tahun ini karena penyakit yang diderita. Terkait identitas dan penyakit calon haji tidak bisa kali publikasi," katanya.
Terkait dengan itu, pihaknya berharap kepada calon haji agar dapat menjaga kesehatan sebelum berangkat, terutama yanglansia agar bisa menjaga kesehatan tubuh menjelang keberangkatan ke Tanah Suci serta istirahat yang cukup.
"Terutama malam, jamaah harus banyak istirahat agar ketika tiba waktu berangkat, jamaah bisa tetap sehat, segar, dan bugar. Ingat jangan beraktivitas terlalu berat dan lelah," katanya.
Jika calon haji mengalami gangguan kesehatan, lanjut dia, segera datang ke fasilitas kesehatan terdekat untuk berobat.
"Saat berangkat, jamaah calon haji akan kita berikan bekal masker dan vitamin daya tahan tubuh," katanya.
Selama berada di Tanah Suci, dia mengharapkan, jamaah diharapkan tetap menggunakan masker sebagai antisipasi penularan berbagai jenis penyakit.
Sebab, kata dia, di Tanah Suci jamaah akan berinteraksi dengan peziarah dari berbagai negara di dunia.