REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Spotify dan Apple Music menghapus lagu 'Ana Dammi Falastini' yang dibawakan oleh penyanyi Palestina asal Gaza, Mohammed Assaf (33 tahun). Lagu ini dihapus karena tuduhan anti-semitisme.
Terjemahan dari lagu 'Ana Dammi Falastini' yaitu 'Darahku adalah Palestina'. Assaf menerima email resmi yang menyebutkan tuduhan penghasutan terhadap Israel sebagai alasan penghapusan lagu tersebut.
Dalam sebuah wawancara dengan The New Arab, penyanyi Palestina, yang lahir dan besar di Gaza itu mengaku terkejut setelah mengetahui bahwa lagunya telah dihapus dari platform Spotify dan Apple Music.
"Saya memeriksa halaman resmi saya di platform Spotify dan Apple Music dan terkejut bahwa lagu 'Ana Dammi Falastini' telah dihapus," ujar Assaf, dilaporkan Middle East Monitor, Senin (22/5/2023).
Kendati merasa kecewa, Assaf menekankan bahwa dia telah mencapai tujuannya untuk mengekspresikan perlawanan rakyat Palestina lewat lagu. "Saya menerima email resmi tentang itu, dengan dalih bahwa lagu itu menghasut musuh Zionis, yang membuat saya lebih tersanjung bahwa lagu saya mengungkapkan perlawanan rakyat Palestina terhadap pendudukan," ujarnya.
Menurut Doha News, penghapusan lagu tersebut terjadi menyusul petisi yang diorganisir oleh pro-Zionist We Believe in Israel (WBII) untuk menghapus konten kekerasan ekstremis anti-Semit. Petisi ini telah mengumpulkan hampir 4.000 tanda tangan.
Assaf merilis lagu 'Ana Dammi Falastini' delapan tahun lalu. Dia mengatakan, tuduhan anti-semit ini telah meningkatkan kehormatan Palestina. Dia mencatat bahwa penghapusan lagu tersebut menunjukkan permusuhan mereka terhadap kebebasan, keadilan, dan perjuangan Palestina.
"Tuduhan ini meningkatkan kehormatan saya dan tanah air saya, Palestina. Jika mereka menghapus lagu ini, hadir dalam ingatan dan hati nurani setiap orang Palestina dan setiap orang bebas terhormat yang membela hak rakyat Palestina untuk mendapatkan kebebasan dan kemerdekaannya," ujar Assaf.
Langkah Spotify dan Apple Music itu memicu reaksi di media sosial dari aktivis pro-Palestina, termasuk ancaman menonaktifkan layanan streaming musik. Assaf pertama kali menjadi sorotan pada 2013, ketika dia menjadi artis Palestina pertama yang memenangkan acara pencarian bakat 'Arab Idol'.
Pada 2020, dia menjadi berita utama setelah dilarang memasuki Israel, menyusul tuduhan dari beberapa politisi bahwa dia menyerukan perjuangan melawan Israel.