REPUBLIKA.CO.ID, BAKHMUT -- Pemimpin kelompok tentara bayaran Wagner Yevgeny Prigozhin telah berjanji untuk mengalihkan kendali kota Bakhmut, Ukraina, kepada tentara Rusia pada 1 Juni 2023. Dia mengklaim telah merebut Bakhmut pada 20 Mei, meski pemerintah Ukraina menyatakan masih menguasai sebagian kota.
"Wagner akan meninggalkan Artemovsk mulai 25 Mei hingga 1 Juni," kata Prigozhin dalam rekaman audio di Telegram.
Prigozhin mengatakan dikutip dari BBC, Wagner telah menyiapkan garis pertahanan di sebelah barat kota menjelang pemindahan tersebut. Tentara bayaran Wagner telah memusatkan upaya mereka di kota itu selama berbulan-bulan dan taktik pengiriman pasukan yang mahal dan tanpa henti.
Ada klaim yang bertentangan dari kedua belah pihak atas status Bakhmut dalam beberapa hari terakhir. Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Maliar menegaskan kembali bahwa pasukannya masih memiliki pijakan kecil di dalam kota.
Pasukan Ukraina diklaim masih bergerak maju. Maliar menulis dalam sebuah posting di Telegram, bahwa pasukan Ukraina masih menguasai fasilitas swasta tertentu dan sektor swasta di daerah 'Litak'.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menegaskan, Bakhmut tidak diduduki oleh Rusia, saat berbicara di KTT G7 di Jepang pada akhir pekan ini. Namun Presiden Rusia Vladimir Putin memberi selamat kepada Wagner setelah mengatakan telah merebut kota itu.
Analis mengatakan Bakhmut memiliki nilai strategis yang kecil bagi Rusia. Namun penguasaan area ini akan menjadi kemenangan simbolis bagi Rusia setelah pertempuran perang terpanjang di Ukraina sejauh ini.
Penaklukan Bakhmut akan membawa Rusia sedikit lebih dekat ke tujuannya untuk mengendalikan seluruh wilayah Donetsk. Area ini merupakan salah satu dari empat wilayah di Ukraina timur dan selatan yang dianeksasi oleh Rusia September lalu.