Selasa 23 May 2023 10:30 WIB

Ini Alasan Gibran tak Terima Sanksi PDIP Seusai ke DPP

Walkot Gibran sebut meski tidak menerima sanksi tapi tetap mendapat nasehat dari PDIP

Rep: c02/ Red: Bilal Ramadhan
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memberi keterangan pers usai pertemuan di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (22/5/2023). Walkot Gibran sebut meski tidak menerima sanksi tapi tetap mendapat nasehat dari PDIP.
Foto: Republika/Prayogi
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memberi keterangan pers usai pertemuan di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (22/5/2023). Walkot Gibran sebut meski tidak menerima sanksi tapi tetap mendapat nasehat dari PDIP.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO – Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka telah memberikan penjelasan pada Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua Mahkamah Partai Komarudin Watubun saat dirinya dipanggil ke DPP PDIP pada Senin (22/5/2023) kemarin.

Meski tak menerima sanksi, Gibran mengungkapkan telah menerima sejumlah nasihat dari senior partai tersebut. Pemanggilan tersebut adalah buntut pertemuannya dengan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Jumat (19/5/2023) lalu.

Baca Juga

"Yowes kayak kemarin, aku wis statement kemarin, dikutip yang kemarin. (Yang diceritakan) ya karena saya tidak salah, yowes, saya ceritakan kronologinya dari a sampai z, wis intinya itu. Beliau Pak Sekjen, Pak Komar sudah menerima penjelasan saya," kata Gibran ketika ditemui di Balai Kota Solo, Selasa (23/5/2023). 

"(Dikumpulkan Mas Gibran) enggak, (intervensi) enggak, saya juga bukan fasilitator, saya menjemput Pak Menteri, menjamu, Pak Menteri. Sudah, tugas saya itu saja," ujarnya.

Putra sulung Presiden Joko Widodo tersebut mengatakan bahwa relawan sebenarnya tidak hanya mendukung Prabowo, tapi ada juga yang mendukung capres PDIP Ganjar Pranowo.

"Kan saya sudah bilang mengerucut dua nama Prabowo dan Pak Ganjar. Relawan itu orang-orang yang kritis, punya tingkat pendidikan yang tinggi, tidak terafiliasi dengan partai, itu saya sudah bilang terbagi dua," katanya.

Pihaknya juga menjelaskan bahwa sudah menegaskan bahwa dukungan relawan masih bersifat dinamis. Hal tersebut mengingat Jokowi juga belum memutuskan arah dukungan seusai diajukan tiga rekomendasi capres 2024 di Musra beberapa waktu lalu.

"Namanya relawan orang-orang tidak terafiliasi dengan partai, orang-orang yang kritis. (Relawan) tegak lurus Jokowi? Iya memang. Ini masih dinamis, santai wae," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement