REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Kota Yerusalem telah mengumumkan rencana untuk membangun 400 unit rumah pemukiman ilegal di Kota Abu Dis, yang terletak di sebelah timur wilayah pendudukan Yerusalem. The Times of Israel melaporkan, rencana tersebut termasuk memperluas pemukiman ilegal Kidmat Zion, di mana sepuluh keluarga pemukim Israel saat ini tinggal di tiga bangunan yang dibeli oleh organisasi pemukim Ateret Cohanim.
Kota Abu Dis adalah rumah bagi 15.000 warga Palestina. Di kota ini terdapat kampus utama Universitas Al-Quds dan lembaga pemerintah Otoritas Palestina. Dalam proposal pembangunan yang diserahkan kepada panitia pembangunan, Ateret Cohanim mengutip ada ambisi Palestina di Abu Dis, sehingga mereka menekankan pentingnya proyek pembangunan pemukiman ilegal tersebut.
"Institusi Palestina di Abu Dis dibangun dengan visi mengubah kota itu menjadi ibu kota Palestina dan membangun koridor dan jalur ke pusat Yerusalem, sehingga mempromosikan pengambilalihan seluruh kota," kata kelompok Atret Cohanim, dilansir Middle East Monitor, Senin (22/5/2023).
“Pentingnya membangun dan mengembangkan lingkungan adalah untuk menciptakan perisai bagi Yerusalem melawan ambisi Palestina. Lingkungan akan mengganggu kedekatan wilayah dan melindungi kita dari perpecahan kota,” tambah kelompok Ateret Cohanim.
Ateret Cohanim adalah kelompok dan lembaga pendidikan Yahudi yang didukung pemerintah yang berlokasi di Muslim Quarter di Kota Tua Yerusalem. Kelompok ini secara aktif bekerja untuk Yudaisasi kota suci dan mengusir penduduk asli dari rumah mereka.
Populasi pemukim Yahudi di Tepi Barat sekarang berjumlah lebih dari 720.000 orang. Para pemimpin pemukim meramalkan pertumbuhan populasi yang lebih cepat di bawah pemerintahan ultranasionalis Israel yang baru.