Selasa 23 May 2023 15:17 WIB

Mahasiswa Unair Raih Gold Award di Malaysia

Penghargaan diraih setelah bersaing dengan 500 lebih peserta dari belasan negara.

Tujuh orang mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga(Unair) Surabaya meraih
Foto: istimewa
Tujuh orang mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga(Unair) Surabaya meraih "Gold Award" di ajang kompetisi peneliti muda internasional atau World Youth International Exhibition 2023 di Kuala Lumpur Convention Center, Malaysia beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA---Tujuh orang mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga(Unair) Surabaya meraih "Gold Award" di ajang kompetisi peneliti muda internasional atau World Youth International Exhibition 2023 di Kuala Lumpur Convention Center, Malaysia beberapa waktu lalu.

"Kami bersyukur, meraih predikat terbaik. Kami meraih hadiah Gold Award, dalam kategori Protection of Environment, Energy, Water and Sanitation," katasalah satu anggota tim, Siti Khofsoh Ratu Perwira Negara dalam taklimat media di Surabaya, Jawa Timur, Selasa.

Baca Juga

Ketujuh mahasiswa tersebut adalah Sulthan Fathi Nur Alauddin dari Teknik Lingkungan asal Situbondo; Muhammad Anang Jazuli dari Kimia asal Sidoarjo dan Firman Hidayat dari Fisika asal Lamongan.

Selanjutnya, Siti Khofsoh Ratu Perwira Negara dari Biologi asal Surabaya; Aqilla Ayu Cahyani dari Teknik Lingkungan asal Mojokerto; Shifa Salsa Bila dari Fisika asal Bekasi; dan Dewi Sita Agustin Choiriah dari Fisika asal Tuban.

Dalam kompetisi yang diselenggarakan International Invention, Innovation, and Technology Exhibition (ITEX) itu, mereka meraih penghargaan setelah bersaing dengan 500 lebih peserta berasal dari 15 lebih negara.

Kegiatan World Youth International Exhibition yang diadakan organisasi apresiasi produk inovasi dari Malaysia, MINDS itu mengusung tema yang meliputi seluruh pilar SDGs.

Adapun karya tulis ilmiah, yang kemudian direalisasikan sebagai produk prototipe adalah edible coating untuk buah dan sayur. Ide tersebut berawal dari keprihatinan tim terhadap isu lingkungan, terutama limbah makanan yang berlimpah.

"Produk ini terbuat dari limbah kulit udang dan kulit singkong yang kemudian diekstrak menjadi kitosan dan pati sehingga dapat menjadi pelapis buah dan sayur yang aman dikonsumsi (food grade)," katanya.

Dengan inovasi tersebut diharapkan optimalisasi produk makanan dapat ditingkatkan, baik dari proses panen hingga konsumsi, sehingga kelestarian lingkungan dapat dinikmati hingga generasi jauh ke depan.

Dijelaskan bahwa proses seleksi diawali dengan pengumpulan ide produk inovasi. Baik gagasan, prototipe, atau komersil. Kemudian dilakukan proses kurasi oleh penyelenggara dengan mengeliminasi produk yang tidak sesuai dengan tema dan ketentuan.

"Tim kami telah lolos seleksi mendapatkan coaching dan bimbingan arah gerak produk. Terakhir, kegiatan exhibisi dilaksanakan dan tim terbaik mendapat apresiasi," katanya.

Ia membagikan kiat khusus agar bisa meraih kemenangan seperti tidak pesimis untuk mengikuti kegiatan internasional dan mulai membangun mindset juara sejak dini.

Selain itu, harus miliki lingkungan yang dapat mendorong untuk maju, yakni bisa teman ataupun organisasi dan mencari informasi sebanyak banyaknya mengenai kegiatan internasional yang diinginkan, ungkap Siti Khofsoh Ratu Perwira Negara.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement