REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Polresta Bandung mengungkapkan titik rawan di jalur Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) terus berkurang dari hari ke hari. Dari 26 titik rawan di wilayah Kabupaten Bandung yang ada kini hanya tersisa tinggal delapan titik rawan.
"Adapun rute yang dilewati di Kabupaten Bandung ini, yaitu semula daerah rawan sebanyak 26 saat ini sudah berkurang menjadi delapan," ujar Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo di sela-sela mengecek uji coba KCJB di Depo Tegalluar, Selasa (23/5/2023).
Titik rawan berkurang, dia mengungkapkan, karena sudah dilakukan pengamanan dan telah selesai dilakukan pembangunan. Seperti tembok pembatas, kawat berduri, dan pagar.
"Seperti awalnya temboknya baru dibangun, kawat durinya belum selesai. Saat ini pagar, kawat duri sudah selesai maupun tembok pengaman," katanya.
Dia mengatakan, 8 titik rawan yang masih ada di jalur KCJB, yaitu kantor depo, Stasiun Tegalluar, jembatan cimincrang, dan perlintasan jalan. Polresta Bandung menyiapkan sejumlah personel untuk melakukan pengamanan.
"Ini adalah lokasi masih rawan, kami tempatkan sejumlah personel pengamanan 50 personel bergantian tiga sif tidak ada waktu lengah," katanya.
Kusworo melanjutkan, kereta cepat saat uji coba melaju dengan kecepatan 100 hingga 180 kilometer dan belum dengan kecepatan asli. Pengamanan akan dilakukan selama tiga bulan ke depan hingga dilakukan peresmian dan sarana serta prasarana selesai di KCJB.
"Pengamanan terus dilakukan selama tiga bulan ke depan sampai peresmian sampai sarana prasarana di KCJB selesai baru dievaluasi kembali titik mana yang harus dijaga dan dikurangi," katanya.
Kusworo menambahkan, uji coba saat ini dilakukan untuk memastikan kondisi rel dan bantalan beroperasi dengan baik serta melihat kendala lainnya. Uji coba dilaksanakan pada pukul 10.30 WIB dengan menggunakan comprehensive inspection train (CIT) atau kereta inspeksi dari Depo Kereta Cepat Tegalluar Bandung ke Halim Jakarta.