REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah yang berlokasi di Kawasan Al Arid, Madinah atau berjarak lima kilometer dari Masjid Nabawi siap melayani jamaah haji Indonesia yang membutuhkan pertolongan.
Klinik kesehatan lima lantai ini memiliki beberapa ruang perawatan. Di antaranya ruang IGD, HCU, dan ICU. Selain itu, ruang rawat inap laki-laki dan perempuan, laboratorium, dan depo logistik obat-obatan.
Termasuk poli gigi, 11 unit ambulans. Tidak hanya itu, klinik kesehatan ini juga mampu merawat pasien hingga mencapai 100 orang.
"Karena temanya ramah lansia, kita sudah persiapkan secara khusus pelayanan ramah lansia," ucap Koordinator Pelayanan Medik Dokter Meilya Silva Lila, Selasa (23/5/2023).
Selain dilengkapi dengan fasilitas lengkap dan modern, klinik ini juga memiliki pelayanan spesialis meliputi anastesi, bedah, pengobatan darurat, jantung dan pembuluh darah, penyakit dalam, paru, saraf, orthopedi, dan kedokteran jiwa serta sarana pendukung seperti USG, EKG, dan Echocardiografi.
Bukan cuma itu, klinik ini juga memiliki 10 dokter spesialis, 4 dokter umum, 37 perawat yang siap memberikan pelayanan terbaik bagi jamaah haji Indonesia.
“Walaupun KKHI Madinah skalanya lebih kecil daripada KKHI Makkah, namun tetap memiliki pelayanan seperti rumah sakit dengan pelayanan spesialis,” kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Liliek Marhaendro Susilo.
Seluruh pelayanan kesehatan ini adalah salah satu upaya untuk menekan angka kematian jamaah haji Indonesia di Arab Saudi dan memastikan kelancaran pelaksanaan ibadah haji bagi jemaah asal Indonesia.
“Harapannya adalah jamaah haji yang memiliki kendala kesehatan tetap dapat memenuhi seluruh rukun haji dan beribadah sesuai dengan tuntunannya,” kata dia.