REPUBLIKA.CO.ID, SUMEDANG — Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar) Abdy Yuhana menekankan peran lembaga penyiaran dalam proses demokrasi di Indonesia, termasuk di dalamnya pemilihan umum (pemilu). Ia menilai pemilu dapat berjalan demokratis karena adanya dukungan dari lembaga penyiaran.
“Bagaimana pemilihan umum itu kemudian bisa berjalan demokratis, bisa berjalan bebas, rahasia, tentunya harus ada supporting system-nya,” kata Abdy saat menjadi keynote speaker dalam Seminar Hari Penyiaran Daerah Tahun 2023 dengan tema “Lembaga Penyiaran Dalam Pemilu” yang digelar di Auditorium Pascasarjana Fikom Universitas Padjadjaran (Unpad), Jatinangor, Sumedang, Jabar, Selasa (23/5/2023).
Menurut Abdy, salah satu sistem pendukung itu adalah lembaga penyiaran. Karena itu, ia meminta lembaga-lembaga yang diberikan wewenang secara atributif, termasuk lembaga penyiaran, dapat terus menjadi bagian untuk bersama-sama membangun demokrasi di Indonesia.
Abdy pun berharap partisipasi dari berbagai pihak untuk menjaga proses demokrasi di Indonesia, yang antara lain berupa pemilu, agar dapat menjadi lebih baik.
“Semoga pertemuan hari ini akan selalu mengingatkan kita sebagai sebuah negara, sebagai sebuah individu, yang ingin terus berpartisipasi untuk Indonesia ke depan yang lebih baik,” kata Abdy.
Dalam kesempatan itu, Abdy juga berpesan kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk terus menguatkan kerja sama triple helix.
“Tentunya saya berharap KPI juga jangan lelah, jangan henti-hentinya untuk terus melakukan kebaikan agar semuanya bisa berjalan dengan baik, dan dengan konsep triple helix, antara kampus kemudian katakanlah pihak ketiga dan negara itu, semua bisa berjalan dengan baik,” kata Abdy.