REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Kandidat ketiga putaran pertama Pemilihan Presiden Turki, Sinan Ogan, mendukung Presiden Recep Tayyip Erdogan. Hal ini mendorong dukungan ke pejawat dan menambah tantangan pada kandidat oposisi Kemal Kilicdaroglu di putaran kedua pada akhir pekan mendatang.
Ogan merupakan nasionalis garis kenal yang tidak banyak dikenal masyarakat sebelum kampanye. Ia mendapatkan 5,2 persen dukungan di putaran pertama pemilihan presiden pada 14 Mei lalu. Sejumlah pengamat menilai ia akan menjadi penentu pemenang di putaran berikutnya.
"Saya mendeklarasikan dukungan pada kandidat Aliansi Rakyat, Recep Tayyip Erdogan di putaran kedua," kata Ogan dalam konferensi pers di Ankara, Selasa (23/5/2023).
Ia menambahkan, kampanyenya menjadikan nasionalis Turki "pemain kunci" dalam politik negara itu. "(Kilicdaroglu) gagal menyakinkan kami mengenai masa depan," katanya seraya menambahkan keputusan mendukung Erdogan berdasarkan prinsip "perlawanan tanpa henti (melawan) terorisme."
Erdogan mendapatkan 49,5 persen suara di pemilihan 14 Mei lalu, sementara Kilicdaroglu mendapatkan 44,9 persen suara. Koalisi berkuasa yang dikuasai Erdogan juga memenangkan perlemen. Hal ini memberi keuntungan pada Erdogan untuk memperpanjang masa kekuasaannya yang sudah 20 tahun.
Ogan merupakan mantan akademisi yang maju di putaran pertama sebagai kandidat aliansi partai-partai sayap kanan yang dipimpin Partai Kemenangan. Mereka dikenal pada sikap anti-imigran sementara Turki, negara yang paling banyak menampung imigran di dunia.
Dalam wawancara pekan lalu Ogan mengatakan tujuannya adalah menyingkirkan dua partai Kurdi dari "politik" Turki dan mendorong nasionalis dan sekularis Turki. Partai pro-Kurdi, HDP mendukung Kilicdaroglu, sementara partai Kurdi-Islam Huda Par mendukung Erdogan.
Kilicdaroglu berjanji mengubah kebijakan-kebijakan dalam negeri, luar negeri dan ekonomi Erdogan. Mengganti program ekonominya yang tidak ortodoks untuk mengatasi krisis biaya hidup. Erdogan mengatakan memilihnya di putaran kedua adalah suara untuk stabilitas. Erdogan menyambut baik dukungan Ogan.
"Saya yakin penggabungan kekuatan akan bermanfaat bagi negara dan bangsa kami," kata Erdogan dalam wawancaranya dengan stasiun televisi milik pemerintah TRT.
Erdogan menambahkan, ia dan Ogan sepakat pada berbagai isu termasuk memerangi terorisme serta hubungan dengan negara-negara etnis Turki. Menanggapi sikap anti-imigran Ogan, Erdogan mengatakan pemerintahnya sudah memiliki rencana untuk menempatkan 1 juta pengungsi Suriah dan kerangka waktu rencana itu dapat dibahas dengan pemerintah Suriah seusai pemilihan putaran kedua.
Pengamat mengatakan dukungan Ogan akan bermanfaat bagi Erdogan tapi juga memecah pendukung Ogan. Partai Kemenangan mengumumkan akan mengambil sikap sendiri di putaran kedua.
Di putaran pertama Erdogan tampil lebih baik dibandingkan prediksi lembaga jajak pendapat yang mengatakan Kilicdaroglu lebih unggul. Mereka mengatakan lonjakan dukungan dari nasional di surat suara menjelaskan hasilnya.
Pekan lalu Kilicdaroglu, ketua Partai Rakyat Republik (CHP) dan aliansi enam partai mempertajam nadanya. Ia berjanji mengirim semua imigran ke negara asal. Anggota aliansi yang mendukung Ogan, Partai Keadilan keluar dari aliansi tersebut dan mendukung Kilicdaroglu di putaran kedua.