REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— LAZISNU kembali mendapat predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Kantor Akuntan Publik (KAP) berdasarkan hasil audit laporan keuangan tahun 2022, setelah pada 2021 dan 2020 juga mendapat predikat yang sama.
Laporan keuangan LAZISNU 2022 diaudit oleh akuntan publik teregistrasi Budiandru, yang disahkan pada 2 Mei 2023.
Laporan keuangan tersebut dinilai akuntan publik disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan Yayasan LAZISNU per 31 Desember 2022, serta kinerja keuangan dan arus kasnya sudah sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia.
Sekretaris LAZISNU PBNU, Moesafa, mengungkapkan hasil laporan keuangan tersebut merupakan upaya untuk penataan dan konsolidasi lembaga.
“Ini merupakan hasil yang harus kita syukuri bersama. Ini bagian dari upaya yang sudah kita lakukan selama ini untuk melakukan penataan organisasi terutama dari sistem manajemen sekaligus konsolidasi kelembagaan. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran pengurus terutama manajemen yang telah menjalankan LAZISNU dengan baik,” ungkap Moesafa saat ditemui di kantor NU Care-LAZISNU PBNU, Jakarta, Selasa (23/5/2023).
Dirinya mengatakan, predikat WTP dari KAP akan menjadi pemicu bagi NU Care-LAZISNU untuk meningkatkan kinerja lembaga yang semakin baik.
“Ini (predikat WTP) merupakan hasil yang tidak boleh kita berpuas diri, akan tetapi menjadi pemicu bagi kinerja kita untuk semakin baik lagi.
Mengikuti apa yang sudah kami rencanakan, kami berharap predikat ini menjadi titik lesat, di mana pada 2022 kami melakukan perbaikan manajemen dan pada 2023 kami melakukan konsolidasi dari sisi manajerial dan kelembagaan,” jelas Moesafa.
Pada 2024, lanjutnya, NU Care-LAZISNU akan mencapai dan memenuhi target-target yang telah disusun.
“Sehingga nanti di pengujung lima tahun kepengurusan ini dapat menempatkan LAZISNU sebagai lembaga filantropi Islam terkemuka, sesuai dengan visi yang sudah kami sepakati bersama,” paparnya.
Dia menambahkan, agar dapat terus mendapat kepercayaan dari publik, NU Care-LAZISNU bekerja sesuai dengan nilai-nilai inti, yaitu lembaga yang Modern, Akuntabel, Transparan, Amanah, dan Profesional (MANTAP).
“Core value (nilai inti) MANTAP itu sebagai kunci. Jika itu terpenuhi maka dengan sendirinya kepercayaan publik akan dapat diraih,” pungkasnya.
Baca juga: Mualaf Theresa Corbin, Terpikat dengan Konsep Islam yang Sempurna Tentang Tuhan
Sementara itu, Direktur Ekskutif NU Care-LAZISNU PBNU, Qohari Cholil, menerangkan predikat WTP dari KAP menunjukkan tata kelola keuangan LAZISNU sudah sesuai dengan standar tata kelola keuangan lembaga zakat.
“Dengan hasil WTP, ini membuktikan bahwa NU Care-LAZISNU telah menerapkan standar akuntansi dalam menyajikan laporan keuangannya, juga telah sesuai dengan kaidah-kaidah akuntansi dalam penggunaan anggarannya. Predikat WTP dari KAP juga menunjukkan bahwa lembaga kami NU Care-LAZISNU jauh dari fraud (penyimpangan atau penipuan),” kata dia.
Qohari juga menegaskan, audit laporan keuangan merupakan bukti akuntabilitas, transparansi, komitmen, dan profesionalisme NU Care-LAZISNU untuk selalu menjaga amanah dari donatur.
“Ini (audit) merupakan komitmen kami untuk selalu menjaga amanah dari para donatur, para muzaki dan munfiq (orang yang berinfak),” tutupnya.