Selasa 23 May 2023 22:15 WIB

Anggota dan Pentolan Separatis Papua di Maybrat Serahkan Diri ke NKRI

Mereka sadar, langkah bergabung dengan separatis hanya menghambat pembangunan Maybrat

Personel Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang beroperasi di Papua (ilustrasi).
Foto: Istimewa
Personel Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang beroperasi di Papua (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SORONG -- Sebanyak 13 orang anggota Komite Nasional Papua Barat (KNPB) wilayah Maybrat, Papua Barat Daya menyerahkan diri ke pangkuan NKRI yang diterima Danrem 181/PVT Brigjen TNI Juniras Lumbantoruan, di Makorem 181/PVT, Selasa.

Danrem 181/PVT dalam keterangan persnya yang diterima Antara di Sorong, Selasa, menjelaskan 13 KNPB itu terdiri atas tiga pimpinan dan 10 anggota telah membuat pernyataan kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Korem 181/PVT Sorong.

"Mereka sadar selama ini tergabung dalam organisasi terlarang, dan menghambat pembangunan di Maybrat, tak hanya itu, ketiga pimpinan dan para anggota KNPB yang masuk ke Indonesia juga bersepakat menjaga keamanan," jelas Brigjen TNI Juniras Lumbantoruan.

Langkah seperti ini, kata dia, bukan sampai sini saja, TNI akan merangkul secara berkala para anggota bahkan simpatisan KNPB di Maybrat, Papua Barat Daya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Maybrat Ferdinando Solossa menyampaikan rasa syukur karena saudaranya yang selama ini bergabung dengan kelompok terlarang, kini kembali ke NKRI. Karena gerakan yang selama ini dibangun di Maybrat, telah berdampak sistemik bagi keamanan masyarakat sipil dan pembangunan.

"Kini para pimpinan dan anggota KNPB telah menyatakan komitmen yang dibuat dalam bentuk tertulis di Korem 181/PVT," ungkap Ferdinando Solosa.

Pernyataan tersebut, sebut Ferdinando, mau menegaskan bahwa mereka tidak akan bergabung dalam KNPB dan organisasi terlarang lainnya di Kabupaten Maybrat.

"Bagi yang masih berkeliaran di hutan dan lainnya, agar menunjukkan sikap koperatif dan bertanggungjawab, jika semua kooperatif dan kembali ke NKRI maka pembangunan di tanah kelahiran kita akan berjalan terus, serta anak cucu bisa menikmati pelayanan pendidikan dan kesehatan dengan baik," kata dia.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement