Selasa 23 May 2023 23:44 WIB

Rayyanah Barnawi, Astronaut Wanita Pertama Arab Saudi yang Tiba di Stasiun Luar Angkasa  

Rayyanah Barnawi lepas landas pada 21 Mei 2023.

Rep: Umar Mukhtar / Red: Nashih Nashrullah
Astronaut Arab Saudi Rayyanah Barnawi melambaikan tangan kepada keluarga dan teman-temannya saat ia tiba di Kennedy Space Center di Cape Canaveral, Florida, untuk peluncuran yang dijadwalkan pada Ahad, 21 Mei 2023.
Foto: AP Photo/John Raoux
Astronaut Arab Saudi Rayyanah Barnawi melambaikan tangan kepada keluarga dan teman-temannya saat ia tiba di Kennedy Space Center di Cape Canaveral, Florida, untuk peluncuran yang dijadwalkan pada Ahad, 21 Mei 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH – Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) telah menerima kedatangan empat peserta misi pribadi kedua Axiom Space yang lepas landas dengan roket SpaceX Falcon 9 dari Amerika Serikat pada Ahad 21 Mei 2023.

Salah satu kru adalah Rayyanah Barnawi. Dia astronaut Arab wanita pertama dan juga peneliti sel induk. Ia didampingi oleh sesama spesialis misi Arab Saudi Ali Alqarni, astronaut laki-laki kedua dari Arab Saudi yang pergi ke luar angkasa.

Baca Juga

Keduanya adalah orang Arab Saudi pertama yang melakukan perjalanan dengan roket sejak seorang pangeran Saudi meluncurkan pesawat ulang-alik Discovery pada 1985.

Mereka bergabung dalam perjalanan itu dengan dua warga negara AS, komandan Peggy Whitson dan pilot John Shoffner. Whitson adalah pensiunan astronaut NASA yang kini bekerja untuk Axiom.

Barnawi, ilmuwan biomedis berusia 34 tahun, berencana menghabiskan hari-harinya di orbit untuk melakukan penelitian sel punca dan kanker payudara. "Ini menunjukkan bagaimana ruang menyatukan semua orang. Saya akan menjalani pengalaman ini secara maksimal," tutur dia, seperti dikutip laman Engineering and Technology, Selasa (23/5/2023). 

Dia mengatakan, menjadi astronaut wanita Arab Saudi pertama yang pergi ke luar angkasa adalah suatu kehormatan besar yang sangat ia sukai. Eksperimen Barnawi akan didasarkan pada beberapa pekerjaan yang telah dia lakukan selama sembilan tahun terakhir sebagai teknisi laboratorium penelitian di Program Rekayasa Ulang Sel Punca dan Jaringan Rumah Sakit Spesialis dan Pusat Penelitian King Faisal di Riyadh. 

Selama berada di stasiun luar angkasa, para pengunjung baru akan melakukan lebih dari 20 eksperimen sains dan teknologi, termasuk pengaruh luar angkasa terhadap kesehatan manusia dan teknologi penyemaian hujan. 

Baca juga: Mualaf Theresa Corbin, Terpikat dengan Konsep Islam yang Sempurna Tentang Tuhan

Para tamu ISS itu akan memiliki akses ke sebagian besar stasiun saat mereka melakukan eksperimen, memotret Bumi, dan mengobrol dengan anak-anak sekolah di rumah, mendemonstrasikan bagaimana layang-layang terbang di angkasa saat dipasang ke kipas. Para astronaut akan menghabiskan lebih dari sepekan di ISS sebelum kembali ke rumah dengan pendaratan di lepas pantai Florida.

"Tujuan kami adalah memberi manfaat bagi seluruh umat manusia melalui sains. Kami berharap misi ini akan menginspirasi para gadis dari berbagai latar belakang untuk memajukan pengalaman manusia," kata Mishaal Ashemimry, seorang insinyur ruang angkasa Arab Saudi-Amerika dan penasihat Komisi Luar Angkasa Saudi.

Pilot pesawat tempur Saudi Ali al-Qarni mendedikasikan kunjungan tersebut kepada semua orang di rumah. "Misi ini bukan hanya untuk saya dan Rayyanah. Misi ini juga untuk orang-orang yang memiliki ambisi dan impian," katanya 

Penerbangan bernilai jutaan dolar ini merupakan penerbangan pribadi kedua ke stasiun luar angkasa yang diselenggarakan oleh Axiom Space. Tahun lalu, mereka mengirim tiga pengusaha ke sana, dengan pensiunan astronaut NASA lainnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement