REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Hadiri halal bihalal dengan perangkat desa se-Kabupaten Semarang, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengapresiasi kreativitas para kades dalam memanfaatkan bantuan keuangan (bankeu) Pemprov Jateng.
Bantuan keuangan ini ada yang dimanfaatkan untuk pemberdayaan masyarakatnya, pembangunan fisik, hingga untuk pengembangan pariwisata. Sehingga ini yang menjadikan desa sekarang menjadi jauh lebih baik.
Gubernur menyampaikan, pada 2023, pemprov menggulirkan bantuan keuangan untuk desa senilai Rp 1,7 triliun. Bantuan itu untuk pembangunan fisik ataupun nonfisik, yang diprioritaskan untuk menggenjot perekonomian warga pascapandemi Covid-19.
Apabila diakumulasi sejak tahun pertama bantuan ini digulirkan (2013) hingga akhir 2023, total bantuan keuangan yang disalurkan telah mencapai Rp 8,4 triliun lebih.
"Pemprov memberikan bantuan ini sebagai suntikan dana, meski desa sebenarnya mendapat dana desa (DD) dari pemerintah pusat," jelasnya, di sela menghadiri acara Halal Bihalal Pemerintah Kabupaten Semarang di GOR Pandanaran, Wujil.
Terkait hal itu, Ganjar mengapresiasi kinerja para kepala desa di Kabupaten Semarang. Ia menilai, ada banyak desa yang berkembang secara inovatif dengan memanfaatkan bantuan keuangan dari pemprov.
Namun, gubernur juga mengingatkan masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang terus akan dituntaskan demi kemajuan desa, seperti kemiskinan ekstrem dan stunting. "Maka good government di level pemerintahan desa harus terwujud," katanya menegaskan.
Gubernur menambahkan, keberhasilan yang telah dicapai di tingkat desa harus terus dikembangkan. Ia ingin hasilnya makin baik. "Jadi bukan sekadar output, tetapi outcome-nya yang diterima oleh masyarakat juga bisa jauh lebih baik lagi," kata Ganjar.