REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Lahan kritis dianggap menjadi salah satu indikator terjadinya degradasi lingkungan. Kemudian juga sebagai akibat dari berbagai jenis pemanfaatan sumber daya lahan yang kurang bijaksana.
Menurut Bupati Malang, M Sanusi, lahan kritis akan menyebabkan terganggunya fungsi lahan sebagai media pengatur tata air, perlindungan banjir, dan sedimentasi di wilayah hilir. Dampak lahan kritis juga dapat mengakibatkan penurunan fungsi konservasi.
"Juga fungsi produksi dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat," kata Sanusi saat menghadiri acara Penanaman Pohon Konservasi Lahan Kritis, yang berlokasikan di Destinasi Wisata Loro Pangkon Park Desa Kedungpedaringan Kecamatan Kepanjen.
Sanusi juga mengingatkan apabila terjadi lahan kritis dan berkurangnya pepohonan sebagai serapan karbondioksida ini dibiarkan terus-menerus. Jika itu terus terjadi, maka akan berdampak pada terjadinya fenomena perubahan iklim.
Merujuk hal tersebut, Sanusi turut menghadiri acara Penanaman Pohon Konservasi Lahan Kritis, yang berlokasikan di Destinasi Wisata Loro Pangkon Park Desa Kedungpedaringan Kecamatan Kepanjen.
Penanaman pohon konservasi lahan kritis merupakan bantuan 10 ribu bibit pohon penghasil dari PT Telkom Indonesia wilayah Malang untuk tiga Kecamatan di Kabupaten Malang.
Wilayah tersebut meliputi Desa Bambang Kecamatan Wajak, Desa Kedungpedaringan dan Desa Talangagung, Desa Panggungrejo Kecamatan Kepanjen, serta Desa Harjokuncaran Kecamatan Sumbermanjing Wetan.
Menurut dia, langkah tersebut merupakan bentuk melestarikan alam dan merawat bumi. "Yang mana kelak akan menjadi investasi tak ternilai yang dapat kita wariskan kepada anak cucu generasi penerus kita,” jelas pria berkopiah ini.
Ia juga mengajak semua kalangan untuk mengawal keberlanjutan dari program penanaman pohon di Loro Pangkon Park. Semua masyarakat diharapkan ada rasa memiliki dan turut bertanggung jawab atas segala hal yang ada di sekelilingnya.
Hal ini karena apapun yang ditanam pada hari ini akan dituai hasilnya di kemudian hari. Diharapkan upaya penanaman pohon ini juga tidak terhenti begitu juga.
Seluruh warga Kabupaten Malang nantinya diharapkan dapat secara mandiri untuk senantiasa mengupayakan penghijauan. "Ini demi terwujudnya Kabupaten Malang yang makmur, asri, berseri, dan lestari,” ungkap dia.