Rabu 24 May 2023 09:23 WIB

Pembicaraan Plafon Utang AS Belum Ada Progres, IHSG Dibuka Melemah

IHSG melemah ke level 6.713,89.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ahmad Fikri Noor
Karyawan berada di dekat papan pergerakan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (10/2/2023). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka turun pada perdagangan Rabu (24/5/2023).
Foto: Republika/Prayogi.
Karyawan berada di dekat papan pergerakan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (10/2/2023). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka turun pada perdagangan Rabu (24/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka turun pada perdagangan Rabu (24/5/2023). IHSG melemah ke level 6.713,89 setelah sempat ditutup menguat 0,10 persen pada perdagangan kemarin. 

Pergerakan IHSG hari ini sejalan dengan bursa global. "Indeks saham di Asia pagi ini dibuka melemah mengikuti pergerakan indeks saham utama di Wall Street semalam yang ditutup turun tajam," kata Phillip Sekuritas Indonesia.

Baca Juga

Sementara imbal hasil (yield) Surat Perbendaharaan Negara (SPN) Pemerintah AS atau US Treasury Bill bertenor satu bulan melonjak ke level tertinggi dalam sejarah di 5,89 persen. 

Tidak adanya kemajuan berarti dalam pembicaraan untuk menambah plafon utang (Debt Ceiling) Pemerintah AS telah menekan keberanian investor dalam mengambil risiko. Kementerian keuangan AS dilaporkan telah meminta sejumlah Kementerian dan Lembaga negara untuk menunda belanja atau pengeluaran biaya mereka. Ini sebagai cara untuk menghemat uang. 

Tanpa adanya penambahan utang, lonjakan pendapatan pajak atau cara baru untuk memperlambat belanja, Pemerintah AS diprediksi untuk pertama kali dalam sejarah akan gagal membayar (default) kewajiban finansialnya yang jatuh tempo di awal Juni.

Rilis data ekonomi AS semalam yang keluar lebih baik dari estimasi juga memperbesar peluang kenaikan suku bunga acuan lebih lanjut oleh bank sentral AS, Federal Reserve, di bulan Juni.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement