Rabu 24 May 2023 12:26 WIB

OKI Bantu Pemulihan Ekonomi Negara-Negara Muslim

Krisis bakal mendorong 75-95 juta orang tambahan hidup dalam kemiskinan ekstrem.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Hissein Brahim Taha mengatakan, upaya OKI untuk membantu pemulihan ekonomi dan pembangunan negara-negara Muslim akan terus berlanjut.
Foto: SPA
Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Hissein Brahim Taha mengatakan, upaya OKI untuk membantu pemulihan ekonomi dan pembangunan negara-negara Muslim akan terus berlanjut.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA – Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Hissein Brahim Taha mengatakan, upaya OKI untuk membantu pemulihan ekonomi dan pembangunan negara-negara Muslim akan terus berlanjut. Hal itu disampaikan ketika dia berbicara di pertemuan Komite Tetap untuk Kerja Sama Ekonomi dan Komersial OKI ke-39 yang digelar di Ankara, Turki, Selasa (23/5/2023).

Taha mengungkapkan, pandemi Covid-19 dan kebijakan-kebijakan penanganannya telah menyebabkan perlambatan ekonomi yang belum terjadi sebelumnya dalam skala global.

“Pada pertengahan 2022 dunia mulai mengendalikan pandemi. Namun, pertumbuhan ekonomi global melemah akibat perang Rusia-Ukraina dan sanksi-sanksi yang menyusulnya,” ujarnya, dikutip Anadolu Agency.

Dia menjelaskan, menurut perkiraan Bank Dunia, krisis bakal mendorong 75-95 juta orang tambahan hidup dalam kemiskinan ekstrem. Atas latar belakang situasi itu, OKI, kata Taha, akan berupaya membantu pemulihan ekonomi negara-negara anggotanya.

“Kita melakukan upaya untuk mendukung pemulihan ekonomi dan meningkatkan kerja sama ekonomi di antara negara-negara anggota kita. Kita mengadakan banyak pertemuan untuk ini. Kita mengadakan pertemuan di Qatar tentang ketahanan pangan dan pembangunan pertanian. Pertemuan kedua kita akan diadakan pada kuartal ke-4 tahun 2023 dalam kerangka menteri tenaga kerja," ujar Taha.

Dia menambahkan, pertemuan tingkat menteri akan diadakan untuk mendukung sektor pertanian, ketahanan pangan, dan penciptaan lapangan kerja. “Negara-negara anggota diundang ke Pameran Perdagangan OKI ke-18. Pameran pariwisata ketiga juga akan diadakan di Qatar pada November 2023. Saya juga ingin berterima kasih kepada lembaga kita atas upaya keras mereka. Saya meminta lembaga-lembaga ini untuk mendukung proyek sehingga kita dapat mendukung semua negara kita. Upaya kita untuk pemulihan dan pembangunan ekonomi akan terus berlanjut," katanya.

Sementara itu, Kepala Departemen Pembangunan Nasional dan Regional Kementerian Perdagangan dan Industri Qatar Said Albriadi menekankan perlunya memperkuat kerja sama di internal OKI serta mengatasi kesulitan bersama. “Kalau soal kerja sama, semakin kita dukung dan intensifkan, akan semakin baik untuk perdagangan kita, sampai tahun 2025. Sekretariat kami yang relevan akan bekerja siang dan malam untuk mencapai target ini," ujarnya.

Menurut Albriadi, OKI akan memperkuat perdagangan tradisional fisik dan peluang niaga digital (e-commerce) antarnegara. "Proses digitalisasi telah dimulai untuk negara-negara dalam hal layanan dan perdagangan. Langkah yang diambil dalam hal ini sangat penting. Peluang yang akan dihadapi negara juga penting untuk pembangunan. Banyak program telah ditata,” katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement