REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, beroperasi selama 24 jam pada musim haji tahun 2023 demi memberikan layanan maksimal kepada jamaah haji.
General Manager Bandar Udara Internasional Juanda Sisyani Jaffar di Sidoarjo, Rabu, mengatakan, Bandara Juanda beroperasi 24 jam khusus penerbangan haji. "Jika sedang tidak ada penerbangan haji, kami beroperasi 16 jam dari pukul 05.00 WIB sampai dengan 21.00 WIB karena masih ada pekerjaan yang dikerjakan setelah jam operasional. Sementara, untuk parking stand, kami alokasikan sebanyak enam parking stand untuk parkir pesawat haji," ucapnya.
Ia mengatakan, pihaknya juga mengantisipasi jika ada beberapa jadwal keberangkatan haji yang bersamaan dengan penerbangan reguler.
"Kami telah mengantisipasi dengan memanfaatkan secara maksimal waktu dan mengatur slot parkir pesawat agar tidak berdampak pada operasional bandara," tuturnya. Saat ini, kata dia, kelompok terbang (kloter) pertama calon jamaah haji 1444 H/2023 M Jawa Timur mulai diberangkatkan dari Bandar Udara Internasional Juanda pada Rabu (24/5).
Menggunakan pesawat Saudi Arabia Airlines dengan nomor penerbangan SV5079, sejumlah 445 orang yang berasal dari Kabupaten Bangkalan, Madura, beserta lima orang pendamping berangkat dari Bandara Internasional Juanda menuju Bandara Internasional Pangeran Mohammad Bin Abdul Aziz, Madinah, pada pukul 09.15 WIB.
Ia menjelaskan, jumlah keseluruhan jamaah haji yang akan diberangkatkan dari Bandar Udara Internasional Juanda sebanyak 36.938 orang yang akan dibagi dalam 84 kloter penerbangan. "Untuk jadwal keberangkatan atau embarkasi, dimulai tanggal 24 Mei hingga 22 Juni 2023, sedangkan kepulangan atau debarkasi dimulai pada 4 Juli hingga 3 Agustus 2023," ujarnya.
Seluruh layanan penerbangan haji dari Jawa Timur dilayani oleh Saudi Arabia Airlines menggunakan pesawat berbadan lebar Boeing 747-400 yang berkapasitas 450 penumpang. Pada kloter pertama, lanjut dia, seluruh jamaah bergerak dari Asrama Haji Embarkasi Surabaya menuju Bandar Udara Internasional Juanda menggunakan 11 armada bus.
"Jamaah dengan kondisi memerlukan bantuan kursi roda turun terlebih dahulu untuk mendapatkan asistensi dari para petugas ground handling yang membantu hingga jemaah masuk ke pesawat menggunakan invalid passenger lift yang telah disediakan," katanya.