REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Jawa Barat, menyebut harga telur ayam yang tergolong tinggi salah satunya disebabkan harga pakan ayam yang meningkat.
Kabid Distribusi dan Konsumsi DKPP Kota Bandung Rima Rosmiati mengatakan, saat ini harga telur di Kota Bandung sekitar Rp 32 ribu per kilogram. Sedangkan harga acuan komoditas itu hanya sebesar Rp 27 ribu per kilogram.
"Pakan ayam yang terus beranjak naik semula harganya di Rp 5.900, sekarang sudah mencapai Rp 7.000," kata Rima di Bandung, Jawa Barat, Rabu (24/5/2023).
Selain itu, harga telur itu naik karena adanya program bantuan pangan nasional dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) yakni CPP Stunting. Dalam bantuan tersebut terdapat komoditas seperti telur dan daging ayam.
Untuk itu, Rima mengatakan telah berkoordinasi dengan daerah yang memiliki surplus telur untuk memastikan pasokan ke Kota Bandung tetap terjaga. Sejauh ini, daerah yang mengalami surplus telur itu di antaranya Blitar, Jawa Timur, dan Ciamis, Jawa Barat.
"Itu menjadi salah satu langkah kami, melakukan kerja sama dengan daerah surplus," kata Rima.
Di samping itu, ia juga mengajak masyarakat untuk meningkatkan budaya gemar makan ikan. Karena menurutnya ikan bisa menjadi alternatif untuk dikonsumsi selain telur.
Kemudian pihaknya juga berupaya menggelar kegiatan pangan murah dengan memasarkan telur langsung dari peternak atau distributor agar harga yang diterima konsumen lebih rendah. "Gemar makan ikan untuk pengganti protein dari telur ayam ras atau daging," katanya.