Rabu 24 May 2023 17:40 WIB

Kenalan Baru di Medsos Mengajak Bertemu, Begini Cara Aman Meresponsnya

Anak perlu dibekali dengan pengetahuan dan kemampuan berinternet secara sehat.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Remaja putri menggunakan ponselnya (Ilustrasi). Jangan terlalu mudah membagikan aktivitas, identitas diri, atau foto bahkan nomer ponsel kepada siapapun agar tidak disalah gunakan oleh pihak ketiga.
Foto: www.freepik.com.
Remaja putri menggunakan ponselnya (Ilustrasi). Jangan terlalu mudah membagikan aktivitas, identitas diri, atau foto bahkan nomer ponsel kepada siapapun agar tidak disalah gunakan oleh pihak ketiga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat internet, Judith MS Lubis, mengingatkan pentingnya tindak pencegahan agar kasus remaja putri menjadi korban kejahatan teman yang dikenalnya dari media sosial (medsos) tidak terulang kembali. Kasus terbaru melibatkan anak Pj Gubernur Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo sebagai korban meninggal.

Judith mengatakan anak perlu dibekali dengan pengetahuan dan kemampuan berinternet secara sehat. Cara menggunakan internet sehat adalah tidak mudah membagikan data diri pada siapapun yang dikenal melalui dunia maya dan menyaring informasi sebelum mengunggahnya ke media sosial.

Baca Juga

"Jangan terlalu mudah membagikan aktivitas, identitas diri, atau foto bahkan nomer ponsel kepada siapapun agar tidak disalahgunakan oleh pihak ketiga," ujar Judith ketika dihubungi Republika.co.id, Rabu (24/5/2023).

Selain itu, sebaiknya anak remaja juga tidak mudah menerima ajakan-ajakan yang datang dari media sosial. Jika ingin berjumpa dengan seseorang yang dikenal via media sosial, anak wajib didampingi orang dewasa dari keluarga dan pertemuan harus dilakukan di ruang publik untuk menjamin keselamatan.

"Jangan lekas setuju untuk bertemu siapapun yang dikenal dari sosial media sosial dan sekali lagi saat setuju bertemu wajib didampingi perwakilan keluarga, tidak sendirian," tutur Judith.

Judith juga mengingatkan anak remaja untuk tidak mengiyakan ajakan berkunjung ke rumah, indekos, atau hotel teman yang baru dikenal tersebut. Tak hanya itu, anak atau remaja wajib membangun komunikasi yang baik dengan ayah dan ibunya tentang siapapun yang akan ditemui dari dunia maya.

"Begitu juga dengan orang tua, sebaiknya membangun komunikasi baik dengan anak supaya mengetahui aktivitas media sosial anaknya," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement