Rabu 24 May 2023 19:01 WIB

KSP Siap Jembatani Penguatan Kerjasama Indonesia-Iran

Moeldoko berharap nantinya bisa dibentuk Komite Kerjasama Indonesia-Iran

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyambut baik komitmen kerjasama antara Indonesia dan Iran. Dalam pertemuannya dengan Ketua Organisasi Perdagangan Iran beserta jajaran di Gedung Bina Graha Jakarta pada Rabu (24/5), Moeldoko menyampaikan dukungan penuhnya terhadap penguatan volume perdagangan kedua negara.
Foto: Republika/Zainur Mahsir Ramadhan
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyambut baik komitmen kerjasama antara Indonesia dan Iran. Dalam pertemuannya dengan Ketua Organisasi Perdagangan Iran beserta jajaran di Gedung Bina Graha Jakarta pada Rabu (24/5), Moeldoko menyampaikan dukungan penuhnya terhadap penguatan volume perdagangan kedua negara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyambut baik komitmen kerjasama antara Indonesia dan Iran. Dalam pertemuannya dengan Ketua Organisasi Perdagangan Iran beserta jajaran di Gedung Bina Graha Jakarta pada Rabu (24/5), Moeldoko menyampaikan dukungan penuhnya terhadap penguatan volume perdagangan kedua negara.

“Kantor Staf Presiden (KSP) siap menjadi jembatan bagi penguatan kerjasama Iran dan Indonesia. Hal ini dimungkinkan oleh tupoksi KSP yang dapat mengkomunikasikan hal-hal dengan seluruh Kementerian/Lembaga," kata Moeldoko dikutip dari siaran pers KSP.

Moeldoko berharap nantinya bisa dibentuk Komite Kerjasama Indonesia-Iran. Sehingga bisa dibangun komunikasi yang intens antara kedua negara.

"Saya berharap nanti akan dibentuk Komite Kerjasama Indonesia dan Iran sehingga nanti kita bisa bangun komunikasi yang intens,” pesan Moeldoko.

Moeldoko yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) optimistis bahwa perdagangan Indonesia-Iran bisa ditingkatkan. Walaupun saat ini nilai kerjasama perdagangan dua negara masih dianggap sangat kecil, yakni 257,2 juta dollar AS pada 2022.

Moeldoko mengatakan ada beberapa potensi kerjasama, misalnya di bidang perdagangan pupuk urea. Iran sendiri memiliki cadangan gas yang besar dan merupakan negara produsen global pupuk urea. Negara di wilayah Timur Tengah ini juga merupakan negara pengekspor buah-buahan dan banyak produk pertanian.

“Misalnya, kerja sama di bidang pertanian, kita harus menimba ilmu dari Iran karena mereka memiliki teknologi yang maju. Bahkan saya berharap teknologi electrical vehicles (EV) juga dikerjasamakan,” kata Moeldoko.

Pada Selasa kemarin (23/5), Presiden Joko Widodo menyambut kedatangan Presiden Iran Seyyed Ebrahim Raisi di Istana Kepresidenan Bogor. Ini merupakan kunjungan pertama Presiden Seyyed ke Indonesia sejak menjabat sebagai presiden pada 3 Agustus tahun lalu. Kedua negara pun berkomitmen untuk memperkuat hubungan bilateral yang sudah terjalin sejak 1950.

Sementara itu, Ketua Organisasi Perdagangan Iran, Alireza Peymanpak mengatakan, Indonesia adalah negara hub yang berperan penting menjembatani hubungan Iran dengan negara-negara di kawasan ASEAN.

“Iran sangat mencintai masyarakat Indonesia. Jadi ini bukan hanya tentang hubungan dua negara, tapi ini juga tentang penguatan hubungan masyarakat dua negara, salah satunya adalah melalui penguatan kerjasama ekonomi,” kata Alireza kepada Moeldoko.

Ia pun mengapresiasi sambutan baik Indonesia kepada Presiden dan delegasi Iran. Alireza juga memastikan bahwa pemerintahan Iran berkomitmen untuk terus memonitoring dan mengawal realisasi Preferential Trade Agreement (PTA) Indonesia-Iran yang telah ditandatangani oleh kedua pemimpin negara.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement