Rabu 24 May 2023 19:35 WIB

Jet Tempur Rusia Sempat Cegat Kapal Pembom AS di Atas Laut Baltik

Sukhoi Su-27 mencegat pesawat pembom strategis B-1B milik AS

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Pemerintah Rusia mengatakan mereka telah mengerahkan dua jet tempur Sukhoi Su-27 untuk mencegat pesawat pembom strategis B-1B milik Amerika Serikat (AS) memasuki wilayah udara Rusia ketika terbang di atas Laut Baltik.
Foto: EPA-EFE/Ministry of Defence of the Russian F
Pemerintah Rusia mengatakan mereka telah mengerahkan dua jet tempur Sukhoi Su-27 untuk mencegat pesawat pembom strategis B-1B milik Amerika Serikat (AS) memasuki wilayah udara Rusia ketika terbang di atas Laut Baltik.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Pemerintah Rusia mengatakan mereka telah mengerahkan dua jet tempur Sukhoi Su-27 untuk mencegat pesawat pengebom strategis B-1B milik Amerika Serikat (AS) memasuki wilayah udara Rusia ketika terbang di atas Laut Baltik. Moskow menyebut, peristiwa itu terjadi pada Maret lalu.

“Pada 23 Maret 2023, pengawasan wilayah udara Rusia melihat dua target udara mendekati perbatasan negara Federasi Rusia di atas Laut Baltik. Sebuah pesawat tempur Su-27 dari pasukan siaga reaksi cepat pertahanan udara Armada Baltik berusaha mengidentifikasi target udara dan mencegah pelanggaran perbatasan negara Rusia,” kata Kementerian Pertahanan (Kemenhan Rusia), Selasa (23/5/2023).

Baca Juga

Kemenhan Rusia mengungkapkan, setelah berhasil membuat pesawat militer asing tersebut memutar haluan, jet Su-27 kembali ke pangkalannya dengan selamat. Kemenhan Rusia menekankan, pengerahan Su-27 dilakukan sesuai dengan aturan internasional tentang penggunaan wilayah udara di atas perairan netral.

Pada 14 Maret lalu, pesawat nirawak (drone) MQ-9 Reaper milik AS jatuh di Laut Hitam. Menurut AS, salah satu dari dua jet Su-27 milik Rusia menghantam baling-baling drone tersebut. Akibatnya drone tak dapat dikendalikan dan dioperasikan. Sementara Kementerian Pertahanan Rusia menyebut kecelakaan di atas Laut Hitam terjadi karena drone AS melakukan manuver tajam. Moskow mengeklaim pesawatnya tidak melakukan kontak.

Militer AS sempat merilis rekaman video dari kamera yang terpasang pada MQ-9 Reaper. Dalam video singkat tersebut tampak bahwa drone milik AS memang tersambar oleh pesawat Su-27 Rusia. Duta Besar Rusia untuk AS Anatoly Antonov sempat mengomentari insiden jatuhnya MQ-9 Reaper di Laut Hitam. Dia menyebut, drone AS telah mengumpulkan data pengintaian untuk digunakan pasukan Ukraina dalam menyerang Rusia.

Antonov menyoroti pernyataan Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby yang menyebut bahwa drone AS melakukan penerbangan lintas di Laut Hitam setiap hari. “Apa yang mereka (pesawat drone) lakukan ribuan mil jauhnya dari AS? Jawabannya jelas, mereka mengumpulkan intelijen yang kemudian digunakan oleh rezim Kiev untuk menyerang angkatan bersenjata dan wilayah kami,” ujar Antonov, dikutip TASS.

Dia menjelaskan, MQ-9 adalah drone tempur serbaguna yang dapat membawa 1.700 kilogram bahan peledak. "Dapatkah Anda membayangkan pesawat atau drone jenis ini di dekat New York atau San Francisco? Dapatkah Anda membayangkan reaksi media AS dan Pentagon terhadap drone semacam itu?" kata Antonov kepada awak media setelah konsultasi di Departemen Luar Negeri AS.

Antonov mengungkapkan, aktivitas yang tak dapat diterima dari militer AS di dekat perbatasan Rusia memprihatinkan. “Yang paling penting, saya pikir pesawat dan kapal AS tidak memiliki urusan di dekat perbatasan Federasi Rusia,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement