Rabu 24 May 2023 19:37 WIB

Warga Garut Diminta Waspadai Penyakit Sifilis Meski Kasusnya Rendah

Angka sifilis di Garut setiap tahunnya berkisar 100 hingga 150 kasus.

Red: Qommarria Rostanti
Hubungan seksual (ilustrasi). Hubungan seksual yang bergonta-ganti pasangan bisa menyebabkan penyakit sifilis. Kasus sifilis masih tergolong rendah di Garut. Meski begitu, dinkes setempat meminta warga untuk tetap mewaspadainya.
Foto: www.freepik.com
Hubungan seksual (ilustrasi). Hubungan seksual yang bergonta-ganti pasangan bisa menyebabkan penyakit sifilis. Kasus sifilis masih tergolong rendah di Garut. Meski begitu, dinkes setempat meminta warga untuk tetap mewaspadainya.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyampaikan jajarannya terus mewaspadai penyebaran penyakit sifilis. Salah satu yang dilakukan yaitu dengan melakukan edukasi pencegahan dan pengobatan meski saat ini laporan di lapangan kasusnya rendah sebesar 4 persen dari jumlah total kasus di tingkat provinsi sebanyak 3.186 orang.

"Sifilis itu sebenarnya kalau di kita tidak terlalu tinggi kasusnya, secara angka kami memang enggak terlalu ini sih, masih dalam batas aman, dalam setahun itu ada 100-150," kata Kepala Dinkes Kabupaten Garut Leli Yuliani kepada wartawan di Garut, Rabu (24/5/2023).

Baca Juga

Dia mengatakan, kasus sifilis saat ini menjadi perhatian serius pemerintah karena munculnya kasus yang cukup banyak di tingkat provinsi. Namun di Garut, kata dia, secara angka tidak banyak masih dalam batas aman dengan kisaran setiap tahunnya 100 sampai 150 kasus, meski begitu tetap menjadi perhatian pemerintah daerah untuk mencegah, dan mengobatinya, karena bisa jadi kenyataan di lapangan lebih banyak.

"Kasus sifilis ini kan seperti fenomena gunung es, jadi bisa saja kemudian secara data sebenarnya di lapangan itu lebih banyak, namun yang diketahui sedikit," kata Leli.