REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Rusia menahan seorang direktur lembaga sains ternama karena dicurigai melakukan pengkhianatan bersama dua pakar teknologi rudal hipersonik. Mereka dutuding membocorkan rahasia teknologi tersebut ke Cina.
Alexander Shiplyuk, direktur Siberia's Khristianovich Institute of Theoretical and Applied Mechanics (ITAM) dan dua pakar tadi, dicurigai menyerahkan materiah rahasia dalam sebuah konferensi sansi di Cina pada 2017, demikian diungkapkan dua orang sumber.
Namun, laki-laki 56 tahun itu menegaskan tak bersalah. Ia berdalih, informasi yang disebut ia bocorkan bukan kategori rahasia dan tersedia secara daring. ‘’Laki-laki itu meyakinkan informasi itu bukan rahasia dan di tak bersalah,’’ ujar salah satu sumber, Rabu (24/5/2023).
Sebelumnya, tak ada laporan mengenai tuduhan terhadap direktur ITAM yang ditahan pada Agustus tahun lalu itu. Keterkaitan dengan Cina, membuat Shiplyuk menjadikan kasus terbaru ilmuwan Rusia yang ditahan karena dituduh membocorkan rahasia ke Beijing.