REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemain muda Persija Jakarta Muhammad Ferrari mengaku senang mendengar adanya kerja sama yang dibangun antara PSSI dengan Asosiasi Sepakbola Jepang (JFA). Pemain Timnas Indonesia U-22 itu juga memberikan respon positif wacana mendatangkan wasit Jepang di kompetisi Liga 1 Indonesia.
Pemain berusia 19 tahun itu berharap dengan menggunakan wasit dari Jepang tentunya kualitas Liga 1 bisa semakin baik. "Dari pemain sih semoga itu bisa semakin memperbaiki kualitas wasit-wasit Indonesia yang mungkin sekarang masih kurang (salah memgambil keputusan). Ini tentu hal yang positif sih," kata Ferrari kepada republika.co.id, Rabu (24/5/2023).
Sebelumnya, PSSI dan JFA telah mendatangani nota kesepahaman (MoU) yang di dalamnya berisi tiga poin penting bagi pengembangan sepak bola Indonesia.
Poin pertama yang tertuang dalam MoU tersebut adalah pengembangan sepak bola putri, Liga Jepang (J-League) dijadikan //benchmark// alias tolok ukur untuk kompetisi sepak bola Indonesia, dan terakhir peningkatan kualitas perwasitan di Liga Indonesia dengan mendatangkan wasit-wasit dari Jepang.
Pengamat sepak bola Indonesia Akmal Marhali memperingati agar MoU antara PSSI dengan JFA tidak hanya hitam di atas putih. Koordinator Save our Soccer itu pun berharap agar PSSI di bawah kepemimpinan Ketum Erick Thohir bisa memegang komitmen yang mereka buat.
"Saya pikir ini hal yang bagus, cuma beberapa kali kita bikin kerja sama dengan sejumlah federasi sepak bola baik Asia maupun Eropa, ujung-ujungnya hanya hitam di atas putih, implementasinya tidak ada. Nah kita berharap kerja sama dengan JFA ini bisa benar-benar diimplementasikan dan dijalankan sesuai dengan harapan kita," kata Akmal.