REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL -- Sekelompok pendukung Partai Pekerja Kurdistan (PKK) terlibat kekerasan dengan para pengawas kotak suara selama pemungutan suara untuk pemilu Turki putaran kedua di Brussel. Insiden itu terjadi pada Rabu (24/5/2023) sekitar pukul 21.00 waktu setempat di Brussels Expo.
Para pengawas dari kelompok yang terkait dengan Partai Yesil Sol (YSP) secara verbal dan fisik menyerang rekan-rekan mereka dari Aliansi Rakyat. Salah satu pemilih terluka karena kepalanya dipukul dengan batang besi. Korban langsung dibawa ke rumah sakit.
Dilaporkan TRT World, polisi mendatangi tempat kejadian, dan pintu masuk ke gedung tempat pemungutan suara ditutup. Sebelumnya awal bulan ini, pendukung PKK menyerang pemilih diaspora Turki di Marseille Prancis.
Selama lebih dari 35 tahun PKK melakukan kampanye melawan Pemerintah Turki, dan bertanggung jawab atas kematian lebih dari 40.000 orang, termasuk wanita dan anak-anak. PKK diklasifikasikan sebagai organisasi teroris oleh Turki, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.