Kamis 25 May 2023 10:02 WIB

Arab Saudi Simulasi Pengangkutan Jamaah ke Armuzna dengan 3.000 Bus

Simulasi ini bertujuan meningkatkan kewaspadaan maksimal di lapangan

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Foto udara antrean bus yang digunakan jamaah haji tengah berwukuf di Padang Arafah. Arab Saudi Simulasi Pengangkutan Jamaah ke Armuzna dengan 3.000 Bus
Foto: Sedat Suna/EPA EFE\
Foto udara antrean bus yang digunakan jamaah haji tengah berwukuf di Padang Arafah. Arab Saudi Simulasi Pengangkutan Jamaah ke Armuzna dengan 3.000 Bus

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Persiapan menjelang ibadah haji 1444 H/2023 M terus dilakukan oleh Kerajaan Saudi. Kementerian Haji dan Umrah yang diwakili oleh Badan Kementerian Urusan Haji, mulai melaksanakan simulasi kedua mengangkut dan memberangkatkan jamaah ke tempat suci Arafah, Mina, dan Muzdalifah (Armuzna)

Simulasi ini dilakukan menggunakan lebih dari 3.000 bus, yang mencakup enam tahap Tafweej (pengiriman rombongan) jamaah. Hal ini dilakukan melalui kemitraan dengan semua lembaga keamanan dan pengatur haji, serta dengan lebih dari 10 ribu peserta.

Baca Juga

Dalam simulasi tersebut, Menteri Haji dan Umrah Tawfig Al-Rabiah mengatakan, langkah ini membuktikan kesiapan kementerian pada musim ini. Di sisi lain, ini juga mencerminkan kesiapan sistem secara umum dalam menghadapi potensi krisis mendadak.

Dilansir di Riyadh Daily, Kamis (25/5/2023), Kementerian Haji disebut berusaha menguji kapasitas operasional dan perencanaan perusahaan. Di sisi lain, dilihat pula efektivitas sistem teknis yang mendukung pengangkutan jamaah dan integrasinya dengan infrastruktur, kelengkapan operasi pengangkutan dan pengiriman jamaah, serta meningkatkan efisiensi pekerja.

Simulasi yang berlangsung selama 15 jam tersebut melibatkan pengiriman 3.000 bus secara bersamaan. Termasuk di antaranya adalah bus reguler dan shuttle bus milik 57 perusahaan transportasi.

Sesuai kapasitas operasional, telah dialokasikan 37 jalur lalu lintas, dengan 107 kantor pelayanan dan 19 perusahaan yang menyediakan layanan lapangan di Tempat Suci.

Simulasi ini bertujuan meningkatkan kewaspadaan maksimal di lapangan dan memastikan tim yang berpartisipasi dapat menjalankan tugas mereka secara efisien, juga sesuai dengan langkah-langkah keamanan yang disetujui secara internasional.

Hal ini juga bertujuan memastikan ketersediaan orang-orang yang berkepentingan untuk melayani jamaah di tempat-tempat suci, kepatuhan terhadap waktu pengiriman, dan kerjasama antara semua pihak. Di sisi lain, simulasi juga penting untuk meningkatkan kualitas proses operasional dan organisasi dalam pengiriman bus dan transportasi jamaah dengan mudah.

Adapun simulasi telah dilakukan tiga bulan lalu. Kala itu, 1.300 bus diberangkatkan secara serentak selama kurang lebih 3,5 jam.

Dalam kegiatan itu sudah termasuk empat tahap, yaitu pengiriman jamaah ke Arafah, dari Arafah ke Muzdalifah, dari Muzdalifah ke Mina, serta kembali ke Arafah.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement