REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Manchester United (MU) akan menjamu Chelsea dalam lanjutan Liga Primer Inggris, di Stadion Old Trafford, Jumat (26/5/2023) dini hari WIB. Pertemuan dua raksasa sepak bola Inggris ini mengingatkan kembali perkataan pelatih MU Erik Ten Hag sesaat setelah Todd Boehly membeli The Blues.
Ten Hag mengatakan musim pertama Chelsea mengerikan sejak Boehly mengambil alih klub dalam kesepakatan lebih dari 4 miliar poundsterling (Rp 73,8 triliun). Namun, Ten Hag menegaskan kekuatan uang saja tidak cukup sebagai penjamin kesuksesan jika tidak didukung oleh strategi yang kuat.
Ten Hag sendiri akan diuji oleh proses akuisisi MU, di mana ada dua miliarder kandidat kuat pengganti Glazer yakni Shekh Jassim bin Hamad Al Thani dari Qatar dan Sir Jim Ratchliffe dari Inggris, siap menggelontorkan uang besar.
"Anda dapat memiliki uang tetapi Anda harus membelanjakannya dengan cara yang benar dan memiliki strategi di belakangnya. Jika tidak, uang itu tidak akan berhasil," kata Ten Hag pada konferensi pers menjelang pertandingan, dilansir dari Goal, Kamis (25/5/2023).
Pelatih asal Belanda mengatakan di Inggris banyak pemain dan pelatih bagus yang didukung oleh besarnya uang. Ia mengakui dengan tiga kekuatan tersebut Liga Inggris menjadi kompetisi yang hebat dan sulit. Namun, ketika tidak ada strategi tepat, kekuatan uang tidak akan bekerja.
Pernyataan Ten Hag itu cukup relevan dengan apa yang dialami Chelsea. The Blues telah menghabiskan lebih dari 600 juta poundsterling (Rp 11 triliun) sejak diambil alih oleh Boehly pada musim panas lalu. Namun, Chelsea justru mengalami musim buruk. Mereka memecat dua pelatih dan finis terburuk di Liga Inggris sejak 1993/1994.
MU membutuhkan satu poin melawan Chelsea untuk memastikan tempat di empat besar sekaligus tampil di Liga Champions musim depan. Adapun Chelsea, dipastikan tak akan berlaga di kompetisi Eropa musim depan karena kini mereka bertengger di posisi ke-12.