REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Presiden La Liga Javier Tebas meminta maaf atas komentar tak pantasnya kepada penyerang Real Madrid, Vincius Junior, menanggapi status media sosial pemain timnas Brasil yang mengeluh atas perilaku rasis yang diterimanya serta kelambanan La Liga mengatasi masalah tersebut. Sebab, hampir sepanjang musim ia mendapatkan perlakuan serupa, tapi pihak La Liga terkesan lamban merespons.
Vinicius mendapatkan perilaku rasis dari suporter saat menghadapi tuan rumah Valencia. Pertandingan sempat dihentikan selama 10 menit selama insiden tersebut karena Vinicius menunjuk penggemar yang melecehkannya sebelum terlibat pertengkaran dengan pemain Valencia yang menyebabkan dia dikartu merah. Tebas kemudian menyarankan agar Vinicius mencari tahu banyak terlebih dahulu tentang apa yang dilakukan La Liga dalam memerangi rasisme sebelum mengkritik.
Peryataan Tebas itu mendapatkan kecaman dari publik di media sosial. Karena itu Tebas meminta maaf atas pernyataannya tersebut. Ia mengatakan pernyataannya tersebut bukan bermaksud menyerang Vinicius dan menyalahkannya.
“Saya meminta maaf kepada Vinicius dan kepada siapa pun yang memahami bahwa saya menyerang Vinicius,” ujarnya dilansir dari Reuters, Kamis (25/5/2023).
Tebas mengakui kesulitan memberantas rasisme di sepak bola Spanyol. La Liga tak dapat berbuat banyak karena menurut hukum Spanyol, La Liga hanya dapat mendeteksi dan melaporkan insiden rasisme. Maka dari itu, Tebas mendesak perubahan di legislatif agar La Liga dapat beraksi lebih kuat yakni memberikan sanksi seperti penutupan tribun atau pengusiran anggota klub. Cara itu dinilai lebih efektif melawan rasisme.
“Jika kami diberi kemampuan itu, kami akan mengakhiri ini dalam hitungan bulan,” kata Tebas yang menyalahkan kurangnya kemauan dari mereka yang memiliki kekuatan melakukannya.
Tribun Selatan stadion kandang Valencia akan ditutup dalam lima pertandingan dan klub didenda 45 ribu Euro buntut dari rasisme yang dialami Vinicius. Kasus tersebut merupakan yang ke-10 kalinya yang dialami Vinicius yang telah dilaporkan La Liga ke jaksa musim ini. Tebas mengeklaim telah melakukan segalanya untuk mengatasi masalah ini.
Polisi menahan tujuh pria pada Selasa atas dugaan rasisme terhadap Vinicius. Tebas yakin. tanpa ada sanksi yang lebih tegas kasus seperti ini akan terus terjadi. "Jika kita melanjutkan status quo, kami di La Liga memiliki keraguan," kata dia menambahkan.