REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Pihak PT Grand Travelling Indonesia (GTI) menuding terkendalanya kegiatan tur studi siswa SMAN 21 Kota Bandung ke Yogyakarta karena keteledoran pihak sekolah. Keteledoran itu disebut terkait pembayaran biaya tur studi.
Tour Manager GTI, Jimmy Tanumihardja, mengatakan, dalam kesepakatan kerja sama (MoU) dengan pihak sekolah, pembayaran biaya tur studi itu semestinya ditransfer ke rekening perusahaan. Adapun pihak sekolah, selain uang muka, disebut mentransfer pembayaran ke rekening pribadi tour leader atau freelance marketing.
“Sekolahnya membayar uang ke tour leader. Keteledoran itu. Kenapa pihak sekolah berani membayar uang ke tour leader? Sudah ada peraturan MoU bahwa harus ke rekening perusahaan,” kata Jimmy, saat dihubungi, Kamis (25/5/2023).
Karena hal itu, Jimmy mengatakan, pihaknya menunggu sekolah membuat surat pernyataan bahwa GTI tidak pernah menerima pembayaran lebih lanjut terkait biaya tur studi.
Jika sudah ada surat pernyataan itu, kata dia, uang muka Rp 10 juta yang sudah disetorkan ke rekening perusahaan akan dikembalikan kepada pihak SMAN 21 Bandung.
Tour leader
Ihwal sosok tour leader atau freelance marketing yang diduga menerima pembayaran duit biaya tur studi SMAN 21 Bandung, Jimmy mengatakan, yang bersangkutan kenal dengan pihak sekolah. Tour leader itu disebut yang berkomunikasi dengan pihak sekolah.