REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jawa Barat (Jabar) akan membangun panti untuk penanganan orang dengan gangguan kejiwaan (ODGJ) pada 2023 ini. Wakil Ketua DPRD Jabar Ineu Purwadewi Sundari mendukung upaya penanganan ODGJ yang dilakukan Dinsos.
“Untuk penanganan ODGJ ini memang dibutuhkan panti. Jadi, ya kita sedang menyiapkan dan Dinsos sedang membangun,” ujar Ineu kepada Republika, Kamis (25/5/2023).
Ineu meminta keberadaan panti itu benar-benar dipastikan dapat bermanfaat untuk penanganan permasalahan terkait ODGJ di Jabar. Selain nantinya ada panti ODGJ, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar sudah memiliki Rumah Sakit Jiwa (RSJ).
Karenanya, Ineu meminta panti nantinya dikoordinasikan dengan RSJ, sehingga dapat berjalan selaras dalam upaya penanganan ODGJ.
Selain ODGJ, Ineu berharap Dinsos Jabar juga menangani berbagai masalah sosial lainnya. Seperti anak jalanan. “Kami pun terus mengajak koordinasi dengan Dinsos agar nyambung bisa membantu menyelesaikan berbagai masalah sosial,” ujar Ineu.
Penjelasan Dinsos
Sebelumnya, Kepala Dinsos Provinsi Jabar Dodo Suhendar menyampaikan rencana pembangunan panti ODGJ. Menurut dia, pembangunan panti ini terbilang urgen untuk penanganan ODGJ. Salah satu tujuannya agar tidak ada ODGJ yang telantar.
“Insyaallah, dalam tahun ini pembangunan akan kita mulai ya, dan itu anggaran sudah disiapkan alokasinya. Sebenarnya pembangunan tahap pertama juga sudah siap, sudah dilelang, tapi karena kondisi keuangan, maka baru terealisasi,” ujar Dodo, Jumat (28/4/2023).
Dodo menjelaskan, alokasi anggaran untuk pembangunan panti ODGJ ini disiapkan sekitar Rp 15 miliar. Lokasi pembangunan panti ODGJ ini disebut sudah disiapkan di Sumedang. Untuk tahap awal, kata dia, panti ini disiapkan untuk menampung sekitar 80 orang.