Kamis 25 May 2023 15:33 WIB

Pakai Tangan tak Dominan untuk Menulis, Ini Manfaatnya Bagi Otak

Pengguna tangan kanan dapat melakukan senam otak dengan menulis pakai tangan kiri.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Qommarria Rostanti
Demensia (ilustrasi). Menulis dengan tangan yang tidak dominan bisa membantu risiko demensia pada kemudian hari.
Foto: Piqsels
Demensia (ilustrasi). Menulis dengan tangan yang tidak dominan bisa membantu risiko demensia pada kemudian hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melakukan senam otak bisa membantu menekan risiko demensia pada kemudian hari. Salah satu bentuk senam otak yang bisa dilakukan adalah menulis dengan tangan yang tidak dominan.

Pengguna tangan kanan, misalnya, dapat melakukan senam otak dengan menulis menggunakan tangan kiri. Sebaliknya, pengguna tangan kiri atau kidal bisa melakukan senam otak dengan menulis menggunakan tangan kanan.

Baca Juga

Bagian otak Anda yang mengontrol tangan (tidak dominan) jarang dilatih. Coba gunakan otak tersebut dan Anda akan menciptakan koneksi-koneksi di otak," ujar ahli neurosains Dr Rahul Jandial, seperti dilansir laman Express.

Selain menulis dengan tangan yang tidak dominan, ada beberapa latihan otak lain yang juga bisa menekan risiko demensia. Beberapa latihan tersebut adalah melatih memori dengan cara mengingat percakapan yang telah dilakukan atau melakukan aritmatika mental. Contoh dari aritmatika mental adalah mencoba menghitung perkalian angka dua digit dalam pikiran.

Kesepian juga dapat meningkatkan risiko demensia pada kemudian hari. Oleh karena itu, konsultan psikiatri Dr Tom MacLaren menganjurkan orang-orang yang merasa kesepian untuk mencari bantuan atau meminta dukungan dari orang lain dan tenaga kesehatan mental profesional.

"(Dengan mencari bantuan) Anda dapat membantu menekan kerusakan kognitif sebelum berkembang jadi terlalu berat," kata dr MacLaren.

Dalam keseharian, rasa kesepian dan depresi juga bisa diperingan dengan melakukan satu aktivitas sederhana. Aktivitas tersebut adalah berjalan kaki di alam terbuka, seperti taman. Meski hanya dilakukan selama satu jam sehari, jalan kaki di alam terbuka bisa meredakan stres, menstimulasi pikiran, serta menurunkan tekanan darah tinggi

"Ada juga studi yang menunjukkan bahwa kurang tidur yang terjadi secara terus-menerus bisa memicu penumpukan protein beta amyloid, yang berkaitan dengan penyakit alzheimer," kata profesor di bidang neurologi, Guy Leschziner.

Berdasarkan temuan ini, menjaga kecukupan tidur juga berperan besar dalam menekan risiko demensia pada masa mendatang. National Health Service atau NHS juga menyatakan bahwa gaya hidup sehat dapat membantu menurunkan risiko demensia pada masa tua secara efektif.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement