REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) memastikan tekanan inflasi terus menurun. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahkan inflasi lebih rendah dari perkiraan.
"Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) April 2023 secara bulanan tercatat 0,33 persen dibandingkan bulan sebelumnya sehingga secara tahunan menurun dari 4,97 persen pada Maret 2023 menjadi 4,33 persen," kata Perry dalam konferensi pers RDG Bulanan BI Mei 2023, Kamis (25/5/2023).
Dia menjelaskan, penurunan inflasi terjadi di semua kelompok inflasi. Inflasi inti April 2023 melambat dari 2,94 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya menjadi 2,83 persen.
"Inflasi inti melambat dipengaruhi ekspektasi inflasi dan tekanan imported inflation yang menurun serta pasokan yang memadai dalam merespons kenaikan permintaan barang dan jasa," jelas Perry.
Sementara itu, inflasi volatile food turun dari 5,83 persen secara tahunan pada Maret 2023 menjadi 3,74 persen. Hal tersebut didukung pasokan pangan yang terjaga di tengah pola kenaikan permintaan musiman di periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
Perry memastikan, terus menurunnya inflasi sebagai dampak positif dari konsistensi kebijakan moneter. Selain itu juga eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan pemerintah pusat dan daerah dalam TPIP dan TPID melalui penguatan GNPIP di berbagai daerah.
"Dengan perkembangan tersebut, Bank Indonesia meyakini inflasi inti tetap terkendali dalam kisaran di bawah empat persen pada sisa 2023 dan inflasi IHK dapat segera kembali ke dalam kisaran sasaran di bawah empat persen pada kuartal III 2023," ungkap Perry. Rahayu Subekti