Kamis 25 May 2023 16:22 WIB

Kepala SMAN 21 Bingung: Jadi Pertanyaan Juga Kenapa Transfer ke Tour Leader?

Kepala SMAN 21 Bandung juga bingung kenapa bisa transfer uang ke tour leader travel.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Bilal Ramadhan
Kepala Sekolah SMAN 21 Bandung Dani Wardani memberikan penjelasan soal dana study tour Rp 368 juta yang dibawa kabur tour leader berinisial ICL. Akibatnya, siswa gagal berangkat ke Yogyakarta, Kamis (25/5/23). Kepala SMAN 21 Bandung juga bingung kenapa bisa transfer uang ke tour leader travel.
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Kepala Sekolah SMAN 21 Bandung Dani Wardani memberikan penjelasan soal dana study tour Rp 368 juta yang dibawa kabur tour leader berinisial ICL. Akibatnya, siswa gagal berangkat ke Yogyakarta, Kamis (25/5/23). Kepala SMAN 21 Bandung juga bingung kenapa bisa transfer uang ke tour leader travel.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- SMAN 21 Bandung mengakui telah teledor melakukan transfer dana study tour ke Yogyakarta sebesar Rp 358.750.000 pada rekening pribadi tour leader berinisial ICL yang membawa kabur uang tersebut. Sedangkan dana Rp 10 juta ditransfer ke perusahaan travel untuk uang muka atau down payment (dp).

Akibatnya, study tour yang direncanakan akan berangkat pada Rabu (24/5/2023) kemarin hingga Jumat (26/5/2023) batal. Kepala Sekolah SMAN 21 Bandung Dani Wardani mengakui ada keteledoran tersebut.

Baca Juga

"Memang adalah keteledoran dari pihak kita, itu jadi pertanyaan saya karena di MoU sudah tertera (transfer ke perusahaan). Kenapa (transfer) sampai ke tour leader-nya," kata Dani saat ditemui di SMAN 21 Bandung, Kamis (25/5/2023).

Ia menuturkan kegiatan study tour ke Yogyakarta merupakan kegiatan belajar di luar kelas. Hasil dari kegiatan study tour akan menjadi bahan untuk membuat karya tulis. Dani membantah jika study tour bersifat wajib. Sebab yang wajib adalah belajar di luar kelas.

"SMAN 21 ada satu program belajar di luar kelas dan nantinya hasil dari belajar di luar kelas jadi karya tulis. Belajar di luar kelas tidak harus di tempat jauh kemudian ada yang mis, study tour wajib, yang wajib belajar di luar kelas. Tahun ini jatuh ke Yogya dan ke Kampung Naga," katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement