Kamis 25 May 2023 19:05 WIB

BI Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap Kuat

Pertumbuhan ekonomi 2023 diperkirakan tetap dalam kisaran 4,5 hingga 5,3 persen.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Pedagang melayani pembeli di pusat oleh-oleh haji dan umrah di kawasan Pasar Baru, Jalan Otto Iskandar Dinata, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (24/5/2023). Bank Indonesia (BI) meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Pedagang melayani pembeli di pusat oleh-oleh haji dan umrah di kawasan Pasar Baru, Jalan Otto Iskandar Dinata, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (24/5/2023). Bank Indonesia (BI) meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2023 tercatat 5,03 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

"Angka ini sedikit meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada kuartal sebelumnya sebesar 5,01 persen," kata Perry dalam konferensi pers RDG Bulanan BI Mei 2023, Kamis (25/5/2023).

Baca Juga

Dia menjelaskan, perkembangan positif tersebut didorong oleh tingginya ekspor. Selain itu juga dikarenakan meningkatnya permintaan domestik sejalan dengan konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah yang meningkat serta investasi nonbangunan yang baik.

Perry menuturkan, pertumbuhan ekonomi juga didukung kinerja yang baik di seluruh lapangan usaha. "Ini dengan  kontribusi yang besar tercatat pada lapangan usaha industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, serta transportasi dan pergudangan," jelas Perry.

Secara spasial, Perry menegaskan, pertumbuhan ekonomi tertinggi tercatat di wilayah Kalimantan dan Sulawesi, Maluku, dan Papua. Dia mengungkapkan, perkembangan terkini menunjukkan kegiatan ekonomi tetap membaik pada kuartal II 2023.

Hal tersebut sebagaimana tercermin pada pertumbuhan positif penjualan eceran, ekspansi Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur, dan kenaikan keyakinan konsumen. Perry menambahkan, kinerja ekspor pada April 2023 juga kuat di tengah membaiknya perekonomian global.

"Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi 2023 diperkirakan tetap dalam kisaran 4,5 hingga 5,3 persen," ucap Perry. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement