REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO — Kementerian Pertanian dan Reklamasi Tanah Mesir akan mengimpor 170 ribu sapi dalam persiapan untuk menyambut Idul Adha atau hari raya kurban. Impor termasuk 150 ribu anak sapi dan 20 ribu domba.
“Dari 150 ribu anak sapi, 45 ribu akan segera disembelih, sedangkan 105.000 sisanya akan digemukkan,” kata Menteri Pertanian Al-Said Al-Qusair, dilansir dari Ahram, Rabu (24/5/2023).
“Impor sesuai dengan rencana negara untuk meningkatkan stok daging strategisnya melalui kontrak berbagai alternatif, termasuk pasar internasional baru,” tambah Al-Qusair.
Mesir bertujuan untuk menyediakan daging yang cukup dengan harga yang wajar pada waktunya untuk Idul Adha.
Beberapa orang Mesir merayakan Idul Adha dengan menyembelih domba, kambing, atau sapi untuk memberi makan keluarga mereka dan menyumbang kepada orang miskin. Yang lain cenderung membeli daging dalam jumlah yang cukup besar.
Idul Adha berasal dari peristiwa bersejarah ketika Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah SWT, melalui mimpinya untuk mengorbankan putranya, Ismail kecil. Ketika Nabi Ibrahim hendak menyembelih putranya, Allah segera mengirim Malaikat dengan seekor domba jantan besar untuk menggantikan Ismail kecil yang akan disembelih.
Malaikat Jibril memberi tahu Nabi Ibrahim bahwa visi mimpinya telah terpenuhi dan memerintahkan untuk mengorbankan domba jantan sebagai tebusan bagi putranya. Kisah ini disebutkan dalam Surah 37 dari Alqur'an.
Selanjutnya, Al-Qusair menekankan bahwa pemerintah tertarik untuk melepaskan lebih banyak pakan ternak dan unggas untuk menurunkan harga mereka di pasar.
Harga daging lokal terus naik di tengah krisis pangan global. Harga daging di Mesir baru-baru ini melonjak dengan beberapa menghubungkan kenaikan pasokan pakan ternak yang rendah dan tingginya biaya impornya.
Kepala Divisi Tukang Daging di Kamar Dagang Kairo Mohamed Wahba mengatakan rendahnya pasokan pakan ternak impor yang menyebabkan kenaikan harga daging.
Sumber: