REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PDIP Adian Napitupulu berulang kali meremehkan capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Adian menilai Ganjar bukanlah lawan setimpal untuk Ganjar. Apalagi, Prabowo tidak memiliki rekam jejak menang dalam persaingan pilpres.
Dalam pernyataan beberapa waktu lalu, Adian bahkan menyebut elektabilitas Ganjar Pranowo yang melompat-lompat setelah deklarasi. "Sehingga, kalau menurut saya, judul kerennya adalah Anies turun, Prabowo merayap, Ganjar lompat-lompat," kata Adian.
Namun, dari survei terakhir yang dilakukan Litbang Kompas, Prabowo kini telah unggul Ganjar Pranowo. Hasil survei pada Mei 2023 menunjukkan, Prabowo di tempat pertama dengan 24,5 persen. Sedangkan, Ganjar ditempat kedua 22,8 persen disusul Anies dengan 13,6 persen.
Sebelumnya, survei LSI Denny JA juga menemukan elektabilitas Prabowo Subianto selama Mei mampu mengungguli Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Simulasi tiga capres, Prabowo jadi yang pertama berpotensi masuk putaran kedua. Elektabilitas Prabowo selama Mei sendiri mencapai 33,9 persen, disusul Ganjar 31,9 persen dan Anies 20,8 persen. Sisanya, ada 13,4 persen yang belum menentukan pilihan.
Ketua Umum Dunsanak Prabowo, Reza Ikhwan, mengatakan, sebagai simpul relawan, ia dan teman-teman tidak perlu menanggapi ocehan dari Adian Napitupulu. Ini karena jelas arahan Pak Prabowo dalam berbagai kesempatan untuk berpolitik santun. "Tidak perlu menanggapi orang lain, fokus bekerja saja untuk masyarakat," ujarnya kepada Republika, Kamis (25/5/2023).
Menurut dia, jika Adian yang sombong dan angkuh berbicara seperti itu maka itu merupakan hak beliau. "Biarkan masyarakat yang menilai. Alhamdulillah, masyarakat menilai positif Pak Prabowo yang terbukti dalam survei enam bulan terakhir."
Ia pun menyoroti survey Litbang Kompas yang menunjukkan beberapa hal. Pertama terkait dengan kinerja capres, kedua meyangkut dengan strategi dan ketiga, karakter masing-masing capres.