Kamis 25 May 2023 22:18 WIB

Film Pesantren Berawal dari Stigma 'Didikan Pesantren Jadi Teroris'

Film pesantren menyelami kehidupan santri di Pesantren Pondok Kebon Jambu Al-Islamy.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Qommarria Rostanti
Jumpa pers film Pesantren tayang di Bioskop Online di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta Pusat, Kamis (25/5/2023).
Foto: Republika/Meiliza laveda
Jumpa pers film Pesantren tayang di Bioskop Online di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta Pusat, Kamis (25/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Film dokumenter Pesantren mengajak penonton menyelami kehidupan penghuni satu pesantren tradisional di Cirebon, Pondok Kebon Jambu Al-Islamy. Pesantren tersebut dipimpin oleh seorang ulama perempuan dan merupakan rumah bagi 2.000 santri putra dan putri.

Sutradara film Pesantren, Shalahuddin Siregar, mengatakan awal pembuatan film sudah terpikirkan sejak tahun 2012 lalu, khususnya setelah dia menggarap film dokumenter Negeri di Bawah Kabut.

Baca Juga

Dalam film tersebut, ada salah satu karakter, bocah berusia 12 tahun bernama Arifin. Dia ingin masuk SMP negeri tetapi orang tuanya tidak mampu untuk menyekolahkannya. Pada akhirnya Arifin dikirim ke pesantren untuk melanjutkan pendidikannya.

Namun, ada sejumlah orang yang menyayangkan keputusan tersebut. Sebab, mereka mengira didikan pesantren akan membawa Arifin menjadi teroris. “Saya terganggu dengan stigma ini sehingga setelah tahun 2012 saya berusaha mencari bagaimana caranya untuk bisa membuat film tentang pesantren,” kata Shalahuddin dalam jumpa pers di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta Pusat, Kamis (25/5/2023).

Selain itu, lewat film ini dia juga ingin memenuhi rasa ingin tahu soal pesantren. Sebab, meskipun Muslim dan tinggal di kawasan dekat pesantren, dia tidak tahu kehidupan di dalam pesantren.

“Saya juga menyadari meski sudah beragama Islam sejak lahir, apa yang kita ketahui tentang pesantren? Jadi premisnya adalah saya mencari tahu apa yang diajarkan di dalam pesantren,” ujar dia.

Setelah selesai dan ditayangkan, film ini mendapat komentar positif. Tak heran jika film ini masuk dalam kompetisi XXI Asiatica Film Festival 2020 dan terpilih di International Documentary Film Festival Amsterdam (IDFA) 2019. IDFA adalah festival dokumenter paling bergengsi dan terbesar di dunia. Film ini juga telah tayang di Madani International Film Festival dan sempat ditayangkan di The University of British Columbia pada Maret 2022. 

Film Pesantren pertama kali dirilis pada 2019. Kini film tersebut kembali ditayangkan di platform Bioskop Online mulai 24 Mei 2023.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement