REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Kepala Satgas Pangan Polri Helfi Assegaf menilai persoalan harga bawang putih yang mahal hari ini karena tidak adanya stok. Sebagai negara nett importir bawang putih, Satgas Pangan mendorong pemerintah segera mengeluarkan izin impor bawang putih.
"Mohon segera perizinan importasi agar tidak ada kenaikan harga bawang putih. Harga tinggi harga naik kita support agar segera direalisasikan importasinya. Sebab, saat ini Indonesia sendiri belum bisa memproduksi bawang putih secara mandiri. Sangat bergantung pada impor," ujar Helfi di Jakarta, Kamis (25/5/2023).
Helfi menjelaskan total kebutuhan bawang putih nasional mencapai 590 ribu ton. Saat ini produksi nasional hanya 5 persen dari total kebutuhan ini.
Alasan negara tak mampu memproduksi bawang putih secara mandiri karena persoalan lahan dan juga karakteristik bawang putih yang sulit tumbuh di suhu tertentu.
"Harapannya memang kita bisa swasembada. Hanya saja, bawang putih sulit butuh suhu tertentu, tempat tertentu, ini jadi PR ahli kita," ujar Helfi.
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Nasional yang dikeluarkan Bank Indonesia, rata-rata nasional harga bawang putih ukuran sedang mencapai Rp 38.750 per kg pada Kamis (25/5/2023).
Angka tersebut naik dibandingkan posisi bulan lalu yang mencapai Rp 33.950 per kg. Rata-rata harga bawang putih ukuran sedang tertinggi terdapat di Maluku Utara yang mencapai Rp 53.750 per kg.
Sementara untuk harga bawang putih ukuran sedang terendah berada di Lampung yang mencapai Rp 31.650 per kg. Rata-rata harga bawang putih ukuran sedang di DKI Jakarta mencapai Rp 44.150 per kg.