Jumat 26 May 2023 08:09 WIB

Cerita Pedagang Keliling Raih Kaki Palsu dari Bakrie Amanah

Penerima kaki palsu Bakrie Amanah, Dodi berharap bisa beraktivitas kembali

 Tim sehat untuk negeri Bakrie Amanah menyalurkan dua pasang kaki palsu untuk penyandang disabilitas. Bakrie Amanah berkomitmen untuk mendukung dan memotivasi orang – orang dengan keterbatasan di Indonesia.
Foto: dok Bakrie Amanah
Tim sehat untuk negeri Bakrie Amanah menyalurkan dua pasang kaki palsu untuk penyandang disabilitas. Bakrie Amanah berkomitmen untuk mendukung dan memotivasi orang – orang dengan keterbatasan di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Tim sehat untuk negeri Bakrie Amanah menyalurkan dua pasang kaki palsu untuk penyandang disabilitas. Bakrie Amanah berkomitmen untuk mendukung dan memotivasi orang-orang dengan keterbatasan di Indonesia. 

Dukungan ini dalam bentuk bantuan kaki atau tangan palsu untuk bisa memotivasi secara psikologi kepada para penyandang disabilitas. Kali ini tim Bakrie Amanah menuju Indramayu untuk memberikan kaki palsunya secara langsung.

Persinggahan pertama yang dilakukan, Bakrie Amanah menuju rumah Dodi di Desa Amis. Saat ini Dodi telah memasuki usia 41 tahun, dia kehilangan salah satu kakinya pada saat sedang bekerja.

Pada saat itu Dodi mengalami kecelakaan dimana kakinya harus tertimpat galon air saat sedang mengendarai motor. Saat ini Dodi hanya bergantung pada penjualan kue yang dibuat secara mandiri oleh istrinya.

Meskipun telah kehilangan salah satu kakinya, tidak membuat Dodi kehilangan harapan. Dengan keterbatasannya, Dodi tetap bekerja membantu istrinya berjualan kue keliling yang telah dibuatnya secara mandiri. Tentu dengan bantuan kaki palsu yang diberikan oleh Bakrie Amanah ini, Dodi mengatakan sangat berharap dapat terus mempermudah untuk beraktivitas seperti biasanya saat sebelum menjadi penyandang disabilitas.

Selanjutnya, setelah memberikan kaki palsu untuk Dodi di Desa Amis, Tim Bakrie Amanah pun menuju lokasi keduanya yang berada disebuah daerah Cikedung. Febrianto seorang siswa SMP yang harus menerima kondisinya sebagai penyandang disablitas sejak lahir. 

Menurut Kariudin, Ayah Febrianto mengatakan anaknya adalah seorang yang memiliki jiwa kemanusiaan tinggi, dia sering membantu banyak orang meskipun memiliki keterbatasan.

Lebih lanjut, Kariudin juga menambahkan Febrianto juga hidup seperti anak-anak remaja pada umumnya, seperti bermain dengan teman-teman juga tidak pernah ada rasa rendah diri kepada teman-temannya. Febrianto juga mengucapkan rasa syukurnya saat menerima bantuan kaki palsu. Harapan ke depannya dengan bantuan ini Febrianto dapat hidup lebih baik lagi.

“Terima kasih Bakrie Amanah, semoga kaki palsu yang diberikan ini dapat membuat saya hidup lebih baik lagi seperti orang-orang normal pada umumnya,” kata Febrianto.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement