Jumat 26 May 2023 10:23 WIB

Harga Minyak Jatuh Akibat Prospek Penurunan Produksi

Penurunan harga minyak juga dipicu oleh aksi ambil untung para investor.

Red: Fuji Pratiwi
Kilang minyak. Harga minyak mentah berjangka turun pada akhir perdagangan Kamis (Jumat 26/5/2023 pagi WIB), setelah Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengesampingkan prospek pengurangan produksi OPEC+ lebih lanjut pada pertemuannya pekan depan.
Foto: EPA-EFE/FILIP SINGER
Kilang minyak. Harga minyak mentah berjangka turun pada akhir perdagangan Kamis (Jumat 26/5/2023 pagi WIB), setelah Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengesampingkan prospek pengurangan produksi OPEC+ lebih lanjut pada pertemuannya pekan depan.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Harga minyak mentah berjangka turun pada akhir perdagangan Kamis (Jumat 26/5/2023 pagi WIB), setelah Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengesampingkan prospek pengurangan produksi OPEC+ lebih lanjut pada pertemuannya pekan depan.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli terperosok 2,51 dolar AS atau 3,38 persen, menjadi menetap di 71,83 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli terpuruk 2,10 dolar AS atau 2,68 persen, menjadi ditutup pada 76,26 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Baca Juga

Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengecilkan kemungkinan pemotongan lebih banyak produksi oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan mitranya pada pertemuan mereka berikutnya pada awal Juni, menurut sebuah laporan oleh Reuters pada Kamis (25/5/2023).

Harga minyak mulai turun setelah Novak mengatakan dia tidak berpikir kemungkinan pemotongan OPEC+ tambahan. "Saya kira tidak akan ada langkah baru, karena baru sebulan yang lalu keputusan tertentu dibuat mengenai pengurangan sukarela produksi minyak oleh beberapa negara," kata Novak seperti dikutip oleh surat kabar Izvestia.