REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Sebuah masjid di pusat Kota Goettingen, Jerman, menerima surat yang berisi ancaman anti-Muslim, Kamis (25/5/2023). Bagian depan surat tersebut terpampang Swastika dan simbol neo-Nazi lainnya.
Dilansir dari Daily Sabah, Jumat (26/5/2023), Ketua Asosiasi Masjid Pusat Goettingen Mehmet Ibrahimbas mengatakan, surat itu mengandung bahasa rasis dan Islamofobia dan memiliki alias neo-Nazi NSU 2.0.
"Komunitas masjid kami dan Muslim di Goettingen khawatir karena ancaman kekerasan yang terus berlanjut," katanya.
Ia menambahkan, itu adalah surat ancaman kedua yang mereka terima dalam beberapa bulan. Pada September tahun lalu, tersangka tak dikenal juga melukis swastika di dinding masjid. Masjid tersebut dijalankan oleh kelompok payung Turki-Muslim DITIB.
NSU 2.0 mengacu pada National Socialist Underground, sebuah kelompok teror neo-Nazi yang ditemukan pada 2011. Kelompok ini membunuh 10 orang dan melakukan serangan bom yang menargetkan imigran.
Jerman telah menyaksikan meningkatnya rasisme dan Islamofobia dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini didorong oleh propaganda kelompok sayap kanan yang mengeksploitasi krisis pengungsi dan mencoba memicu ketakutan terhadap imigran.
Menurut data terbaru, polisi mendaftarkan setidaknya 610 kejahatan kebencian Islamofobia pada 2022 di seluruh negeri. Sekitar 62 masjid diserang antara Januari dan Desember tahun lalu, dan setidaknya 39 orang terluka karena kekerasan anti-Muslim. Angka-angka tersebut juga termasuk puluhan kejahatan kebencian terhadap Muslim, intimidasi, vandalisme, dan kerusakan properti.
Sebuah negara dengan lebih dari 84 juta orang, Jerman memiliki populasi Muslim terbesar kedua di Eropa Barat setelah Prancis. Menurut angka resmi, ini adalah rumah bagi hampir lima juta Muslim.