REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Relaksasi kebijakan kartu kredit dari Bank Indonesia (BI) segera berakhir pada 30 Juni 2023. Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Noviady Wahyudi mengatakan, segera berakhirnya restrukturisasi Covid-19 pada bulan depan tidak akan terlalu berdampak pada kualitas kredit perseroan. Pihaknya telah memiliki antisipasi bila terjadi hal yang tak diinginkan.
"Dampaknya memang ke kualitas aset kami dan sebisa mungkin kami minimalisir. Kalau terjadi pemburukan secara finansial kami sudah melakukan positioning dari sebelumnya," kata Noviady di sela-sela acara pelatihan “CIMB Niaga Banking Journalist Class” di Bogor, Jawa Barat, Kamis (25/5/2023).
Beberapa upaya yang dilakukan adalah dengan mengindentifikasi dan mengedukasi para nasabah-nasabah yang biasa melakukan pembayaran minimum di bawah 10 persen. Untuk saat ini, Non Performing Loan (NPL) CIMB Niaga masih terjaga di bawah 2,5 persen. Sementara komposisi kontribusi kartu kredit dan personal loan hampir sekitar 15 persen hingga 20 persen dari total portofolio konsumer.
"Kalau pertumbuhan di tahun ini, kartu kredit dan personal loan hampir tumbuh 10 persen (yoy), tapi kalau dilihat dari transaksi bisa naik hampir 30 persen (yoy) dari tahun lalu," ungkapnya.
CIMB Niaga tetap menargetkan pertumbuhan kredit konsumsi serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dua digit pada 2023. Sedangkan, untuk kredit korporasi, perseroan menargetkan pertumbuhan sekitar 5 persen.