REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penanggung jawab Musyawarah Rakyat (Musra) yang juga Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi menjelaskan bahwa pihaknya mengusulkan tiga nama kandidat calon presiden (capres) kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, pihaknya terus mengusahakan agar terjadinya pasangan antara Prabowo Subianto dengan Ganjar Pranowo.
Hal tersebut juga sudah disampaikannya kepada Jokowi. Bahkan, ia mengeklaim bahwa Jokowi juga masih mengusahakan pasangan Prabowo dengan Ganjar terealisasi pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
"Terakhir juga bicara dengan Presiden 'Gimana Pak?' (jawab Jokowi) 'Masih usaha untuk itu'. Cuma kan makin lama makin sulit ya," ujar Budi di Kantor DPP Projo, Jakarta yang dikutip Jumat (26/5/2023).
Musra yang digelar Projo menilai, Prabowo dengan Ganjar adalah kombinasi yang ideal untuk memimpin Indonesia pada periode berikutnya. Meskipun Musra juga mengusulkan nama Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
Namun, ia memahami bahwa rencana memasangkan keduanya akan sangat rumit. Karena, baik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) maupun Partai Gerindra ngotot mendorong Ganjar dan Prabowo sebagai capres.
"Makin lama makin sulit ya, karena makin tipis-tipis gitu. Ya kita ingin menyatukan lah, usaha persatuan itu tetap ada, kalau kenyataannya agak sulit, ya udah," ujar Budi.
Musra sendiri sudah merumuskan 11 program prioritas yang menjadi harapan rakyat. Pertama adalah pemenuhan dan perlindungan hak dasar rakyat terhadap pendidikan, kesehatan, dan penghidupan yang layak.
Kedua, persatuan nasional dan mencegah intoleransi. Ketiga, pemerintah yang bersih dan pemajuan tata kelola pemerintah. Selanjutnya, pelestarian lingkungan hidup dan pemerataan pembangunan.
"Lima, pemajuan kebudayaan nasional. Enam, perlindungan terhadap martabat manusia dan yang ke-7 adalah teknologi untuk rakyat," ujar Budi.
Program prioritas kedelapan adalah pemenuhan sumpah pemuda. Kesembilan, pembangunan jalan dan jalan tol di seluruh Indonesia. Ke-10 adalah pencegahan stunting. "Ke-11 adalah melanjutkan reforma agraria," ujar Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi itu.