Jumat 26 May 2023 15:28 WIB

Tingkatkan Risiko Diabetes Tipe 2, WHO Imbau Masyarakat Hindari Konsumsi Pemanis Buatan

WHO merilis pedoman baru tentang penggunaan pemanis buatan.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Pemanis buatan (ilustrasi).WHO merilis pedoman baru tentang penggunaan pemanis buatan.
Foto: www.freepik.com
Pemanis buatan (ilustrasi).WHO merilis pedoman baru tentang penggunaan pemanis buatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pejabat di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merilis pedoman baru tentang penggunaan pemanis buatan (non-sugar sweeteners). Mereka mengindikasikan bahwa mereka menyarankan agar tidak menggunakannya untuk mengontrol berat badan atau risiko penyakit tidak menular.

Rekomendasi itu didasarkan pada temuan dari tinjauan bukti yang menunjukkan bahwa pemanis buatan tidak memberikan manfaat jangka panjang untuk mengurangi lemak tubuh pada orang dewasa atau anak-anak. Selain itu, WHO juga melihat risiko kesehatan yang merugikan karena penggunaan jangka panjang, seperti diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular.

Baca Juga

Rekomendasi tersebut berlaku untuk semua orang kecuali mereka yang sudah memiliki diabetes sebelumnya. WHO tidak menyarankan semua pemanis sintetis, alami, dan pemanis non-nutrisi yang dimodifikasi dan ditemukan dalam makanan atau minuman, yang diproduksi dan/ atau dijual untuk ditambahkan ke dalam makanan dan minuman oleh konsumen.

“Saya setuju bahwa sangat penting untuk fokus pada pengurangan rasa manis dalam makanan secara keseluruhan, dimulai sejak dini," kata dr Laura DeCesaris, pendiri Heartroot Health, sebuah pusat kesehatan di Scottsdale, Arizona AS.