REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Bank Syariah Indonesia (BSI) Regional I Aceh menyebutkan, hingga April 2023, sebanyak 16.319 pelaku usaha di provinsi setempat dengan total pembiayaan Rp 1 triliun telah menerima pembiayaan lewat Kredit Usaha Rakyat (KUR). Pelaku usaha diharapkan memanfaatkan KUR yang diberikan.
"Alhamdulillah realisasi KUR di BSI mencapai 107 persen atau sebesar Rp 1,07 triliun dari target untuk periode tersebut Rp 1 triliun," kata Regional CEO BSI Aceh Wisnu Sunandar di Banda Aceh, Jumat (26/5/2023).
Ia menyebutkan, realisasi penyaluran KUR di perbankan tersebut dengan penerima sebanyak 16.319 pelaku usaha terdiri atas KUR Supermikro Rp 3,1 miliar, KUR Mikro Rp 649 miliar, dan KUR Kecil Rp 427 miliar.
Dia menjelaskan, dalam upaya berkontribusi meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dan usaha mikro kecil menengah (UMKM), pihaknya juga terus berupaya menyalurkan KUR kepada pelaku usaha di provinsi berpenduduk lima juta jiwa itu.
"Artinya, kami tetap akan memproses para pelaku usaha yang mengajukan pembiayaan sesuai dengan syarat yang telah ditetapkan Kementerian Koperasi dan UMKM," katanya.
Ia juga berharap seluruh pelaku usaha dapat memanfaatkan fasilitas KUR tersebut guna meningkatkan dan mengembangkan usaha lebih maju dan berkembang.
"BSI berkomitmen untuk mendukung dan berkontribusi dalam meningkatkan ekonomi masyarakat di tanah Rencong," katanya lagi.
Dia menyebutkan, pada 2023, BSI Regional Aceh mendapat kuota penyaluran KUR di provinsi tersebut Rp 3 triliun. Pihaknya optimistis seluruh kuota KUR tersebut akan tersalurkan secara maksimal di Aceh dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor.