Jumat 26 May 2023 16:09 WIB

Sucofindo-PBNU Sinergi Tingkatkan Efektivitas Sertifikasi Halal

Sucofindo memiliki laboratorium lengkap untuk mendukung kebutuhan pelaku usaha.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Lida Puspaningtyas
Ketua Dewan Pelaksana Badan Halal Nahdatul Ulama Abdul Hakam Aqsho, Direktur Utama PT SUCOFINDO Jobi Triananda, Ketua Pengurus Besar Nadhalatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf, dan Direktur Komersial PT SUCOFINDO Darwin Abas.
Foto: Sucofindo
Ketua Dewan Pelaksana Badan Halal Nahdatul Ulama Abdul Hakam Aqsho, Direktur Utama PT SUCOFINDO Jobi Triananda, Ketua Pengurus Besar Nadhalatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf, dan Direktur Komersial PT SUCOFINDO Darwin Abas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Sucofindo mendukung peningkatan kualitas dan efektivitas sertifikasi halal bersama Badan Halal Nadhalatul Ulama (BHNU). Direktur Utama Sucofindo Jobi Triananda menyampaikan, hal ini menjadi langkah signifikan menuju pengembangan dan pengakuan sertifikasi halal. Jobi berharap, kerja sama ini akan berkontribusi pada pertumbuhan dan keberhasilan industri halal di Indonesia.

"Perjanjian kerja sama ini menjadi sarana kolaborasi kapasitas dan kapabilitas antara Sucofindo dengan PBNU yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas dan efektivitas proses sertifikasi halal," ujar Jobi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (26/5/2023).

Baca Juga

Jobi menyampaikan, Sucofindo memiliki laboratorium terlengkap untuk mendukung kebutuhan pelaku usaha. Perusahaan, Jobi melanjutkan, siap mendukung BHNU meningkatkan kredibilitas dan keandalan layanan sertifikasi halal.

"Sucofindo juga dapat mendukung kebutuhan pelaku usaha dalam pengujian sesuai peraturan atau standar yang berlaku, di antaranya terkait komoditas, kesehatan, keamanan, SNI, lingkungan, dan kalibrasi," ujar Jobi.

Jobi menyebut, kerja sama ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas sertifikasi halal dan sektor lainnya, khususnya dalam membangun Indonesia sebagai pusat industri halal dunia.

Selain melakukan pemeriksaan alat, kata Jobi, Sucofindo memastikan keamanan pangan melalui sertifikasi organik, good manufacturing practices (GMP), hazard analysis critical control point (HACPP), serta SNI ISO 22000 mengenai sistem manajemen keamanan pangan, yang merupakan syarat ekspor termasuk jika dibutuhkan pengujian laboratorium untuk parameter tertentu.

Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf menyampaikan, sertifikasi halal merupakan salah satu bentuk kredibilitas NU dalam menjaga kepercayaan masyarakat kepada NU sebagai lembaga keagamaan. Yahya berharap masyarakat, khususnya dunia usaha lebih mudah mendapatkan akses untuk sertifikasi halal.

"Ini juga menjadi pengikat bagi NU dalam bersungguh-sungguh untuk menjaga konsistensi kehadirannya di tengah masyarakat, termasuk di dalamnya terdapat tanggung jawab," kata Yahya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement