REPUBLIKA.CO.ID, MUNGKID -- Tembok SD Muhammadiyah Ngluwar Magelang, Jawa Tengah, menjadi sasaran aksi vandalisme bernuansa SARA. Tulisan yang dicoretkan oleh orang tak bertanggung jawab itu berisikan umpatan terhadap persyarikatan Muhammadiyah, lantas ramai menjadi perhatian di media sosial.
Salah satu guru SD Muhammadiyah Ngluwar, Desa Bligo, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, Kelik Widaryono, menegaskan, pihak sekolah menyerahkan sepenuhnya persoalan ini kepada pengurus yayasan dan aparat penegak hukum.
Dikatakan, sekolah telah menghilangkan tulisan bernada SARA oleh orang tak bertanggung jawab tersebut dengan mengecat ulang pagar sekolah, tapi bukti atas aksi vandalisme tersebut sudah dimiliki.
“Sebelum dicat ulang, kami minta agar didokumentasikan terlebih dahulu untuk bukti,” ujar Kelik Widaryono, Jumat (26/5/2023).
Tak hanya itu, sekolah juga telah berkoordinasi dan melaporkan persoalan ini kepada Pimpinan Cabang Muhammadiyah untuk memutuskan langkah apa yang harus diambil dalam menyikapi kejadian vandalisme tersebut.
Selain itu, juga SD Muhammadiyah Ngluwar juga berkoordinasi dengan aparat kepolisian sekaligus menyertakan dokumentasi tulisan vandalisme yang telah diambil untuk dijadikan sebagai salah satu bukti.
“Selanjutnya, dari pihak Polsek Ngluwar menyarankan kepada kami untuk membuat laporan resmi yang telah kami tindak lanjuti pada Senin (22/5) kemarin,” ujar Kelik dalam penjelasannya.
Terkait permasalahan ini, Kelik juga menyampaikan telah ditindaklanjuti oleh aparat kepolisian. Ia pun telah dipanggil oleh pihak kepolisian untuk diminta keterangannya sebagai saksi, demikian halnya dengan Kepala SD Muhammadiyah Ngluwar.
Bahkan aparat Polsek Ngluwar juga telah beberapa kali mendatangi sekolah untuk melakukan oleh TKP maupun berkoordinasi dengan pihak sekolah.
Selain dokumentasi yang telah diambil, kata Kelik, sekolah juga menyampaikan alat bukti lain berupa rekaman dari kamera CCTV (kamera pengintai) yang terpasang di lingkungan SD Muhammadiyah Ngluwar.
Sehingga persoalan ini telah ditangani oleh aparat penegak hukum dan pihak sekolah menyerahkan sepenuhnya kepada aparat Polsek Ngluwar untuk mengungkap siapa pihak yang harus bertanggung jawab dalam aksi vandalisme ini.
Hal tersebut juga diamini oleh Kepala SD Muhammadiyah Ngluwar, Isnaeni. Menurutnya persoalan ini telah diserahkan kepada yayasan, karena pengelolaan SD Muhammadiyah ini ada di bawah yayasan.
“Kebetulan Pak Kelik (Kelik Widaryono--Red) juga merupakan pengurus di yayasan sehingga langkah apa yang akan diambil kami serahkan kepada yayasan dan tentunya aparat kepolisian,” kata dia.