REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menyatakan belum akan nenerapkan penutupan u-turn atau putar balik di jalanan Jakarta. Hingga kini baru dilakukan uji coba penerapan penutupan putar balik yang dilakukan di beberapa titik, dan akan dievaluasi untuk dikaji lebih lanjut.
"Penutupan putar balik ini belum akan dilaksanakan. Masih dikaji," kata Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo, Jumat (26/5/2023).
Syafrin mencontohkan pengkajian pada penutupan putar balik di Jalan Pangeran Antasari (simpang Jalan H.Naim II dan Jalan H.Naim III), Jakarta Selatan. Dia menyebut, dalam uji coba penutupan putar balik, justru terjadi penumpukan kendaraan.
"Untuk Pangeran Antasari begitu ditutup maka yang terjadi adalah pergerakan utara-selatan maupun selatan-utara itu menjadi terbatas. Nah, yang kami lakukan kajian adalah pergerakan yang dari arah Tol Desari itu kita akan carikan alternatif sehingga tidak menumpuk di ujung," ujar dia.
Selain itu, diketahui beberapa waktu lalu, penutupan putar balik di simpang pasar Santa Jakarta Selatan juga mendulang protes dari para pengendara. Penerapan uji coba u-turn di titik tersebut justru makin menimbulkan kemacetan yang parah.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta terus melakukan berbagai upaya dalam mengatasi kemacetan yang terjadi di Ibu Kota. Di antara langkah yang dilakukan dengan memberlakukan penutupan putar balik atau putaran balik di jalanan.
"Sekarang itu sudah menjadi 32 titik putar balik," kata Kepala Dishub DKI, Syafrin Liputo kepada wartawan di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu (5/4/2023).
Puluhan titik u-turn tersebut berada di Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur. Syafrin menjelaskan, dari jumlah tersebut, belum keseluruhan putaran balik sudah ditutup. Pihaknya akan melakukan evaluasi lebih lanjut mengenai efektivitas dari pemberlakuan penutupan u-turn terhadap tingkat kemacetan di Jakarta.
"Yang sudah dieksekusi kemarin 22 titik dan sekarang sedang kami lakukan kajian terkait efektivitasnya dari sisi kinerja lalu lintas dan seterusnya," ujar Syafrin.