REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat, memberikan apresiasi kepada warga dan petugas yang berkontribusi dalam upaya penanganan sampah. Berkolaborasi dengan Mayapada Group, pemkot menyerahkan bantuan berupa bahan pokok kepada 1.300 orang.
Penerima bantuan itu terdiri atas 544 petugas informal tempat pembuangan sementara (TPS) sampah se-Kota Bandung, 100 warga Cicabe dan sekitarnya, serta 656 pegawai UPTD Pengelolaan Sampah.
“Peran bapak ibu itu sudah memilah, memilih sampah. Hal itu sangat bermanfaat untuk mengurangi volume sampah,” kata Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna.
Pemkot Bandung terus menyosialisasikan upaya pengelolaan sampah. Warga diajak memilah sampah dan mengolahnya. Sejumlah jenis sampah anorganik juga bisa disetorkan ke bank sampah, sehingga memiliki nilai ekonomi.
Dengan pengelolaan ini diharapkan dapat menekan volume sampah yang diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung Dudy Prayudi mengatakan, para penerima bantuan bahan pokok itu bukan hanya petugas dinasnya saja. Ada juga warga sekitar TPS yang turut membantu mengurangi masalah sampah di Kota Bandung.
“Jadi, petugas TPS ini bukan PHL (pekerja harian lepas) kami. Ini warga sekitar TPS yang menjadikan sampah bernilai ekonomi,” ujar Dudy.
Salah satu petugas di TPS Cimindi, Ali, menyampaikan terima kasih atas bantuan yang disalurkan Pemkot Bandung. Ia berharap bantuan ini bisa diberikan secara rutin. “Ini akan dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari,” katanya.
Sampah di TPS
Selepas Lebaran lalu, jajaran Pemkot Bandung disibukkan dengan penumpukan sampah di 55 TPS. Selain terjadi peningkatan volume sampah, ada kendala pembuangan sampah di TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat.